
Pantau - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) resmi meluncurkan program transisi energi berkelanjutan Sustainable Energy Transition in Indonesia (SETI) di Kota Batam sebagai bagian dari upaya pengurangan emisi dan mendorong penggunaan energi hijau.
Batam dan Surabaya Jadi Pilot Project Nasional
Sekretaris Direktorat Jenderal EBTKE, Sahid Junaidi, menjelaskan bahwa Batam dipilih sebagai salah satu dari dua kota percontohan nasional untuk pelaksanaan proyek SETI, bersama dengan Surabaya.
"Melalui proyek SETI ini, kami telah melakukan survei dan membuat beberapa kriteria untuk menentukan kota mana yang akan menjadi pilot project, dengan mempertimbangkan kapasitas sumber daya manusia, konsumsi listrik, potensi energi terbarukan, inisiatif keberlanjutan yang sudah ada, dan potensi pertumbuhan ke depan. Kota yang terpilih satunya adalah Batam," ungkapnya.
Program ini mendukung target pengurangan emisi karbon Kementerian ESDM sebesar 58 juta ton CO2 dan sejalan dengan target nasional pengurangan emisi sebesar 31,9 persen secara mandiri dan 43,2 persen dengan dukungan internasional.
Fokus Energi Hijau, Efisiensi, dan Transformasi Sosial
Direktur Energy Programme GIZ Indonesia/ASEAN, Lisa Tinschert, menyebut Batam memiliki potensi besar dalam transisi energi karena merupakan kawasan industri strategis dan berdekatan dengan Singapura.
"Batam sangat menarik karena ini adalah zona industri khusus. Ada pusat data dan kebutuhan listrik yang meningkat. Kami percaya ini adalah basis yang bagus untuk kolaborasi dengan Batam," katanya.
Proyek SETI akan berfokus pada pelatihan tenaga kerja, riset energi, penguatan kode bangunan, serta efisiensi energi di bangunan-bangunan pemerintah.
" Kami ingin mendukung inisiatif pembangunan bangunan hijau di Kota Batam, sekaligus mendorong penghematan listrik di bangunan-bangunan pemerintah yang sudah ada," tambahnya.
Proyek ini didanai oleh Kementerian Urusan Ekonomi dan Aksi Iklim (Bundesministerium für Wirtschaft und Klimaschutz/BMWK) Jerman melalui skema International Climate Initiative (IKI).
Program SETI dijalankan oleh konsorsium yang terdiri dari Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit (GIZ), Institute for Essential Services Reform (IESR), World Resources Institute (WRI), dan Yayasan Indonesia CERAH, bekerja sama dengan Ditjen EBTKE Kementerian ESDM.
Sekretaris Daerah Kota Batam, Jefridin Hamid, menyampaikan dukungan penuh terhadap implementasi proyek ini.
"Transisi energi bukan hanya urusan teknis, tapi juga transformasi sosial dan ekonomi yang melibatkan semua pihak. Kepemimpinan Wali Kota Batam sangat mendukung inisiatif ini," ujarnya.
- Penulis :
- Aditya Yohan