
Pantau - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyampaikan bahwa pabrik baterai kendaraan listrik (EV) yang dibangun di Karawang memiliki kapasitas produksi hingga 15 gigawatt hour (GWh), cukup untuk memenuhi kebutuhan sekitar 250.000 hingga 300.000 unit mobil listrik.
Pabrik EV dan BESS Jadi Bagian Ekosistem Energi Terintegrasi
Pernyataan itu disampaikan Bahlil dalam acara peletakan batu pertama Proyek Ekosistem Industri Baterai Kendaraan Listrik Terintegrasi Konsorsium ANTAM–IBC–CBL yang digelar di Kawasan Artha Industrial Hills (AIH), Karawang, Jawa Barat.
Selain memproduksi baterai EV, kawasan ini juga akan mengembangkan sistem penyimpanan energi atau Battery Energy Storage System (BESS).
BESS nantinya digunakan untuk menyimpan energi listrik yang dihasilkan dari panel surya.
"Insyaallah mereka bersedia untuk mengembangkan (BESS), agar semua produk ada di dalam negeri," ujarnya.
Meski demikian, belum ada rincian kapasitas yang akan dihasilkan untuk BESS dalam proyek tersebut.
Dukungan Pemerintah dan Kemitraan Strategis
Presiden RI Prabowo Subianto turut hadir dan secara resmi melakukan prosesi peletakan batu pertama pembangunan proyek ini.
Proyek ini merupakan kolaborasi antara PT Aneka Tambang Tbk (ANTAM), Indonesia Battery Corporation (IBC), serta Konsorsium CATL, Brunp, dan Lygend (CBL).
Secara keseluruhan, proyek ekosistem industri baterai ini mencakup enam subproyek yang dikembangkan dari hulu ke hilir.
Lima di antaranya berlokasi di Halmahera Timur, sementara satu proyek utama berada di Karawang.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf