
Pantau - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (3/7/2025) sore ditutup melemah sebesar 3,19 poin atau 0,05 persen ke posisi 6.878,05, di tengah optimisme pasar terhadap kesepakatan dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Vietnam serta dinamika geopolitik global.
Perdagangan Saham Berfluktuasi, IHSG Ditutup di Zona Merah
Indeks LQ45 juga turut melemah, turun sebesar 0,63 poin atau 0,08 persen ke posisi 765,59.
Pada awal perdagangan, IHSG dibuka menguat dan sempat bertahan di zona positif hingga penutupan sesi pertama.
Namun, memasuki sesi kedua, indeks mulai bergerak ke zona merah hingga akhirnya ditutup melemah.
Sembilan sektor dalam Indeks Sektoral IDX-IC mencatatkan penguatan, dipimpin oleh sektor barang konsumen primer yang naik 1,33 persen.
Sektor barang baku dan sektor transportasi & logistik juga mencatatkan kenaikan masing-masing sebesar 1,31 persen dan 1,17 persen.
Di sisi lain, sektor keuangan terkoreksi sebesar 0,15 persen, sementara sektor barang konsumen non primer turun lebih dalam sebesar 1,12 persen.
Saham-saham yang mencatatkan penguatan tertinggi di antaranya adalah COCO, ARGO, SAPX, INPS, dan GDST.
Adapun saham yang mengalami pelemahan terbesar adalah GPRA, CINT, CSMI, PLAN, dan NOBU.
Frekuensi perdagangan tercatat sebanyak 1.036.540 kali transaksi dengan volume perdagangan mencapai 18,50 miliar lembar saham senilai Rp8,00 triliun.
Sebanyak 324 saham ditutup menguat, 239 saham melemah, dan 230 saham tidak mengalami perubahan harga.
Dampak Geopolitik dan Diplomasi Tarif Mewarnai Sentimen Pasar
Pasar saham turut merespons kabar dari Presiden AS Donald Trump yang melalui akun Truth Social-nya mengumumkan bahwa AS telah mencapai kesepakatan dagang baru dengan Vietnam.
Kesepakatan tersebut mencakup pengenaan tarif sebesar 20 persen terhadap impor dari Vietnam.
"Kesepakatan AS dan Vietnam tentunya memberikan peluang kesepakatan dengan negara lainnya. Kesepakatan dagang AS dan Vietnam tentunya pintu awal meredakan ketegangan perdagangan," ungkap seorang analis pasar.
Langkah tersebut meningkatkan harapan tercapainya perjanjian dagang bilateral dalam kerangka tarif resiprokal yang telah diusung Trump sejak April 2025.
Di tengah harapan tersebut, situasi geopolitik turut menjadi perhatian.
Iran mengumumkan penghentian kerja sama dengan pengawas nuklir Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Presiden Iran Masoud Pezeshkian menyetujui undang-undang yang menangguhkan atau menghentikan kerja sama sementara sebagai respons atas serangan Israel yang didukung AS terhadap fasilitas nuklir Iran.
Di dalam negeri, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa Indonesia menginginkan tidak dikenakan tarif resiprokal tinggi oleh AS.
"Indonesia telah memberikan penawaran kedua kepada AS berupa investasi mineral kritis dan ekosistem kendaraan listrik (EV)," ungkapnya.
Pemerintah berharap langkah ini dapat menghasilkan kesepakatan tarif yang lebih rendah setelah sebelumnya, pada April 2025, AS resmi menaikkan tarif resiprokal terhadap Indonesia dari 10 persen menjadi 32 persen.
Bursa Asia Bergerak Variatif
Bursa regional Asia mencatatkan pergerakan bervariasi pada sore hari.
Indeks Nikkei Jepang turun 231,33 poin atau 0,58 persen ke level 39.755,50.
Sementara itu, indeks Hang Seng Hong Kong menguat 149,13 poin atau 0,62 persen ke posisi 24.221,48.
Indeks Shanghai melemah tipis 2,98 poin atau 0,09 persen ke 3.454,78, sedangkan Strait Times Singapura naik 21,01 poin atau 0,53 persen ke level 4.010,64.
- Penulis :
- Shila Glorya