Pantau - Indonesia dan Uni Ekonomi Eurasia (EAEU) menyepakati percepatan penandatanganan perjanjian perdagangan bebas Indonesia–Eurasian Economic Union Free Trade Agreement (I-EAEU FTA) yang ditargetkan rampung pada Desember 2025.
Kesepakatan ini dicapai dalam pertemuan virtual antara Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia, Airlangga Hartarto, dan Anggota Dewan Menteri yang Membidangi Perdagangan Komisi Ekonomi Eurasia (EEC), Andrey Slepnev.
"Pertemuan ini merupakan kelanjutan dari proses perundingan Indonesia–Eurasian Economic Union Free Trade Agreement, sekaligus memperkuat hubungan ekonomi antara Indonesia dan negara-negara anggota Eurasian Economic Union," ujar Airlangga.
Komitmen Finalisasi Proses Hukum dan Legal Scrubbing
Pertemuan tersebut merupakan tindak lanjut dari pertemuan bilateral sebelumnya di Jakarta pada 29 Mei 2025 dan pertemuan lanjutan di sela St. Petersburg International Economic Forum (SPIEF 2025) pada 20 Juni 2025.
Kedua pertemuan menghasilkan kesepakatan bersama untuk menyelesaikan substansi perundingan I-EAEU FTA.
Kedua menteri menyampaikan apresiasi terhadap capaian signifikan tim perunding dan menyatakan komitmen kuat untuk segera memulai proses hukum domestik masing-masing.
"Kami menyambut baik hasil yang telah dicapai oleh Tim Perunding. Ini menandai langkah penting menuju finalisasi I-EAEU FTA," ujar Airlangga.
Menteri Slepnev menegaskan kesiapan internal pihak EAEU dan negara-negara anggotanya untuk menjalankan proses legal scrubbing dalam waktu dekat.
"Tim kami siap menjalankan proses sesuai jadwal yang telah disepakati," ujarnya.
Perdagangan dan Investasi Meningkat di Tengah Isu Proteksionisme
Di tengah meningkatnya proteksionisme perdagangan global, hubungan dagang Indonesia dan EAEU menunjukkan tren positif.
Pada kuartal pertama 2025, total perdagangan Indonesia dan EAEU melonjak 84,40 persen menjadi 1,57 miliar dolar AS.
Sementara itu, nilai investasi dari EAEU ke Indonesia juga mengalami lonjakan signifikan sebesar 273,7 juta dolar AS, atau dua kali lipat dibandingkan tahun 2023.
Dengan populasi gabungan lebih dari 460 juta jiwa, kerja sama melalui I-EAEU FTA diyakini menjadi pilar baru diversifikasi pasar ekspor Indonesia dan penguatan ketahanan ekonomi nasional.
- Penulis :
- Aditya Yohan
- Editor :
- Aditya Yohan
