Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

IHSG Diproyeksikan Menguat ke 7.250, Didorong Sentimen Tarif AS dan Potensi Penurunan Suku Bunga BI

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

IHSG Diproyeksikan Menguat ke 7.250, Didorong Sentimen Tarif AS dan Potensi Penurunan Suku Bunga BI
Foto: (Sumber: Pekerja berjalan di dekat layar digital yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (26/6/2025). ANTARA FOTO/Fauzan/rwa./aa.)

Pantau - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) diproyeksikan melanjutkan tren penguatan pada perdagangan Rabu, didorong oleh sentimen positif dari kesepakatan tarif antara Indonesia dan Amerika Serikat, serta ekspektasi penurunan suku bunga oleh Bank Indonesia.

Kesepakatan Tarif dan Komitmen Dagang Dorong Optimisme Pasar

Analis Phintraco Sekuritas, Ratna Lim, menilai bahwa kesepakatan tarif dengan AS menjadi katalis baru yang cukup kuat bagi pasar modal domestik.

"Kesepakatan tarif dengan AS berpotensi menjadi katalis positif baru yang kuat. Sehingga IHSG diperkirakan berpotensi melanjutkan penguatan menguji level 7.200–7.250," ujarnya.

Dalam kesepakatan tersebut, tarif ekspor Indonesia ke Amerika Serikat diturunkan dari 32 persen menjadi 19 persen.

Sementara itu, Indonesia juga sepakat untuk menetapkan tarif 0 persen atas barang-barang impor dari Amerika.

Kesepakatan ini turut mencakup komitmen pembelian energi dari AS senilai 15 miliar dolar AS, produk pertanian sebesar 4,5 miliar dolar AS, serta 50 unit pesawat Boeing.

Pasar Tunggu Keputusan BI Rate, Sektor Infrastruktur dan Properti Menguat

Dari sisi domestik, pelaku pasar mencermati hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia yang dijadwalkan hari ini.

Konsensus memperkirakan BI akan menurunkan suku bunga acuan (BI Rate) sebesar 25 basis poin menjadi 5,25 persen, seiring dengan stabilnya nilai tukar rupiah dan perlunya dorongan bagi pertumbuhan ekonomi.

Deposit facility rate diperkirakan turun ke 4,5 persen dan lending facility rate menjadi 6 persen.

"Potensi penurunan BI Rate ini didukung oleh pergerakan nilai tukar rupiah yang lebih stabil serta sebagai salah satu upaya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di tengah melemahnya daya beli masyarakat," jelas Ratna.

Pada perdagangan Selasa (15 Juli 2025), IHSG ditutup menguat 43,32 poin atau 0,61 persen ke level 7.140,47.

Penguatan didorong oleh sektor infrastruktur dan properti yang merespons positif ekspektasi penurunan suku bunga, serta penguatan indeks saham di Asia.

Indikator Teknikal dan Sentimen Global Dukung Tren Positif

Secara teknikal, IHSG masih bertahan di atas level Moving Average 200 (MA200) pada kisaran 7.079.

Indikator MACD menunjukkan momentum positif yang ditopang oleh volume beli yang solid.

Namun, indikator Stochastic RSI mengisyaratkan potensi koreksi jangka pendek melalui sinyal death cross di area overbought.

Dari pasar global, mayoritas bursa Asia turut mencatatkan penguatan:

Hang Seng naik 1,60 persen

Nikkei 225 naik 0,55 persen

Straits Times Singapura naik 0,31 persen

Sementara itu, bursa Wall Street juga mencatat kenaikan:

S&P 500 naik 0,14 persen

Nasdaq menguat 0,27 persen

Penulis :
Aditya Yohan