
Pantau - PT Kereta Api Indonesia (Persero) mencatat animo tinggi masyarakat terhadap program diskon tiket kereta api ekonomi komersial sebesar 30 persen, dengan tingkat okupansi mencapai 90 persen hingga Selasa, 22 Juli 2025 pukul 10.00 WIB.
"Antusias pelanggan sangat tinggi. Hingga Selasa, 22 Juli 2025 pukul 10.00 WIB, tercatat 3.192.525 tiket promo telah terjual dari 3.529.612 kursi yang disediakan," ungkap manajemen KAI.
Promo Berlaku hingga Akhir Juli, Tiket Masih Tersedia di Sejumlah KA Tambahan
Tingginya minat masyarakat dinilai mencerminkan meningkatnya kepercayaan terhadap moda transportasi kereta api sebagai pilihan utama untuk keperluan liburan, perjalanan bisnis, hingga silaturahmi antarwilayah.
KAI mengajak masyarakat untuk terus memanfaatkan program diskon tiket KA ekonomi komersial ini yang berlaku untuk perjalanan periode 5 Juni hingga 31 Juli 2025.
“Promo ini adalah langkah konkret KAI untuk memperluas akses transportasi publik yang terjangkau dan ramah bagi semua lapisan masyarakat,” terang pihak KAI.
Sejumlah kereta api tambahan masih memiliki ketersediaan tiket promo cukup besar, di antaranya:
- KA Cirebon Fakultatif (Cirebon–Gambir pp): terjual 2.608 dari 32.250 kuota
- KA tambahan Lempuyangan–Pasarsenen: terjual 801 dari 31.597
- KA tambahan Pasarsenen–Lempuyangan: terjual 1.146 dari 31.919
- KA tambahan Pasarsenen–Solo Balapan: terjual 1.249 dari 31.664
- KA tambahan Solo Balapan–Pasarsenen: terjual 1.206 dari 31.836
- KA Lodaya tambahan (Bandung–Solo Balapan pp): terjual 1.489 dari 31.532
Seluruh kereta tersebut menggunakan rangkaian Stainless Steel New Generation yang modern dan nyaman untuk memberikan pengalaman perjalanan terbaik.
Tiket Dapat Dibeli Secara Digital, Dukung Pemulihan Ekonomi Nasional
Masyarakat dapat membeli tiket promo melalui aplikasi Access by KAI atau situs resmi booking.kai.id.
Program diskon ini juga merupakan bagian dari kontribusi nyata KAI dalam mendukung agenda pembangunan nasional Astacita, serta memperkuat konektivitas dan mendorong pemulihan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
- Penulis :
- Aditya Yohan
- Editor :
- Tria Dianti