
Pantau - Ketua Satgas Percepatan Hilirisasi dan Ketahanan Energi Nasional, Bahlil Lahadalia, menyatakan bahwa proyek hilirisasi batu bara menjadi Dimethyl Ether (DME) dengan nilai investasi sebesar Rp164 triliun merupakan proyek prioritas utama dari 18 proyek hilirisasi dan ketahanan energi nasional.
"DME termasuk, refinery juga termasuk", ungkapnya saat memaparkan daftar proyek strategis yang telah diserahkan kepada Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara).
Proyek DME ini akan dibangun di enam lokasi, yakni Bulungan, Kutai Timur, Kota Baru, Muara Enim, Pali, dan Banyuasin, dengan total proyeksi serapan tenaga kerja sebanyak 34.800 orang.
Nilai investasinya tercatat sebagai yang tertinggi dibandingkan dengan 17 proyek lainnya yang juga menjadi prioritas dalam upaya hilirisasi dan ketahanan energi nasional.
18 Proyek Prioritas Hilirisasi dan Ketahanan Energi Nasional
Satgas Hilirisasi menyerahkan total 18 proyek prioritas kepada Danantara, masing-masing dengan nilai investasi dan estimasi serapan tenaga kerja yang bervariasi.
Smelter aluminium (bauksit) di Mempawah, Kalimantan Barat
Investasi: Rp60 triliun
Tenaga kerja: 14.700 orang
DME (batu bara) di 6 lokasi
Investasi: Rp164 triliun
Tenaga kerja: 34.800 orang
Aspal (Aspal Buton) di Buton, Sulawesi Tenggara
Investasi: Rp1,49 triliun
Tenaga kerja: 3.450 orang
Mangan sulfat di Kupang, NTT
Investasi: Rp3,05 triliun
Tenaga kerja: 5.224 orang
Stainless steel slab (nikel) di Kawasan Industri Morowali, Sulawesi Tengah
Investasi: Rp38,4 triliun
Tenaga kerja: 12.000 orang
Copper rod, wire, and tube (katoda tembaga) di Gresik, Jawa Timur
Investasi: Rp19,2 triliun
Tenaga kerja: 9.700 orang
Besi baja (pasir besi) di Kabupaten Sarmi, Papua
Investasi: Rp19 triliun
Tenaga kerja: 18.000 orang
Chemical grade alumina (bauksit) di Kendawangan, Kalimantan Barat
Investasi: Rp17,3 triliun
Tenaga kerja: 7.100 orang
Oleoresin (pala) di Kabupaten Fakfak, Papua Barat
Investasi: Rp1,8 triliun
Tenaga kerja: 1.850 orang
Oleofood (kelapa sawit) di KEK Maloy Batuta Trans Kalimantan Timur
Investasi: Rp3 triliun
Tenaga kerja: 4.800 orang
Produk turunan kelapa (nata de coco, MCT, tepung kelapa, karbon aktif) di KI Tenayan, Riau
Investasi: Rp2,3 triliun
Tenaga kerja: 22.100 orang
Chlor alkali plant (garam) di Aceh, Kalimantan Timur, Jawa Timur, Sumatera Selatan, Riau, Banten, dan NTT
Investasi: Rp16 triliun
Tenaga kerja: 33.000 orang
Fillet ikan tilapia di Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur
Investasi: Rp1 triliun
Tenaga kerja: 27.600 orang
Carrageenan (rumput laut) di Kupang, NTT
Investasi: Rp212 miliar
Tenaga kerja: 1.700 orang
Kilang minyak (oil refinery) di Lhokseumawe, Sibolga, Natuna, Cilegon, Sukabumi, Semarang, Surabaya, Sampang, Pontianak, Badung, Bima, Ende, Makassar, Donggala, Bitung, Ambon, Halmahera Utara, Fakfak
Investasi: Rp160 triliun
Tenaga kerja: 44.000 orang
Tangki penyimpanan minyak (oil storage tanks) di berbagai wilayah
Investasi: Rp72 triliun
Tenaga kerja: 6.960 orang
Modul surya terintegrasi (bauksit dan silika) di KI Batang, Jawa Tengah
Investasi: Rp24 triliun
Tenaga kerja: 19.500 orang
Bioavtur (used cooking oil) di KBN Marunda, KI Cikarang, dan KI Karawang
Investasi: Rp16 triliun
Tenaga kerja: 10.152 orang
Proyek Strategis Dorong Transformasi Industri Nasional
Seluruh proyek ini dirancang untuk memperkuat ketahanan energi nasional sekaligus mempercepat transformasi industri berbasis sumber daya lokal.
Penyerahan proyek-proyek ini kepada Danantara menandai komitmen pemerintah dalam mengawal investasi strategis yang menyentuh berbagai sektor, mulai dari mineral, energi, pangan, hingga produk turunan berbasis kelapa dan perikanan.
Dengan total investasi ratusan triliun rupiah dan potensi serapan ratusan ribu tenaga kerja, proyek-proyek ini diharapkan dapat memberikan dampak signifikan bagi perekonomian nasional dan daerah.
- Penulis :
- Arian Mesa