
Pantau - Menteri Perdagangan (Mendag) Republik Indonesia Budi Santoso menghadiri sesi kedua G20 Trade and Investment Ministerial Meeting (TIMM) di Gqberha, Afrika Selatan, pada Jumat, 10 Oktober 2025, dan mendorong negara-negara berkembang untuk mempercepat industrialisasi berkelanjutan melalui tiga fokus prioritas utama.
Tiga Prioritas Industrialisasi
Dalam forum tersebut, Budi menekankan bahwa prioritas pertama adalah membangun dan memanfaatkan kapasitas produktif untuk mendorong transformasi menuju industri bernilai tambah tinggi dan berbasis pengetahuan.
Prioritas kedua, lanjutnya, adalah naik kelas dalam rantai nilai global, khususnya dengan memperluas basis manufaktur di sektor strategis seperti semikonduktor, baterai kendaraan listrik, dan farmasi.
Sementara itu, prioritas ketiga yang diusung adalah mengembangkan industri hijau guna mendukung transisi menuju ekonomi rendah karbon yang inklusif dan berkeadilan.
Komitmen Perdagangan Inklusif dan Ketahanan Ekonomi
Dalam pidatonya, Budi juga menegaskan pentingnya memperkuat komitmen terhadap sistem perdagangan multilateral yang adil, inklusif, dan berkelanjutan di tengah meningkatnya rivalitas geopolitik dan ketegangan perdagangan global.
Ia menyoroti bahwa penguatan fondasi domestik menjadi kunci agar kebijakan strategis nasional mampu menjawab tantangan global yang terus berubah.
Menurut Budi, kekuatan ekonomi harus dibangun dari dalam negeri melalui kebijakan yang sehat, peningkatan konektivitas regional, serta kolaborasi produktif lintas negara.
Budi menilai integrasi perdagangan regional sebagai instrumen strategis untuk memperkuat rantai pasok kawasan dan memperluas akses pasar, dengan ASEAN berperan sebagai jangkar stabilitas dan basis produksi utama di berbagai sektor ekonomi.
Ia menutup pernyataannya dengan penekanan pada kesiapan menghadapi ketidakpastian global.
“Kewaspadaan dan kebijakan yang tepat akan menjadi kunci ketahanan ekonomi nasional dan global. Di tengah turbulensi ekonomi dan tekanan global, harapan bukanlah strategi, kesiapan adalah jawabannya,” ungkapnya.
- Penulis :
- Leon Weldrick