Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Wamendag Dyah Roro Esti Lepas Ekspor 57,6 Ton Kopi Robusta ke China, Dorong Perluasan Pasar Global

Oleh Shila Glorya
SHARE   :

Wamendag Dyah Roro Esti Lepas Ekspor 57,6 Ton Kopi Robusta ke China, Dorong Perluasan Pasar Global
Foto: Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Dyah Roro Esti Widya Putri meninjau kopi yang dihasilkan Koperasi Produsen Gunung Luhur Berkah, Desa Cisalak, Kecamatan Cisalak Kabupaten Subang, Jawa Barat (sumber: ANTARA/Ali Khumaini)

Pantau - Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Dyah Roro Esti Widya Putri secara resmi melepas ekspor kopi robusta sebanyak 57,6 ton ke China dari Kabupaten Subang, Jawa Barat, pada hari Senin.

Pelepasan ekspor tersebut dilakukan di Resi Gudang Koperasi Produsen Gunung Luhur Berkah, Desa Cisalak, Kecamatan Cisalak.

"Total kopi yang diekspor ini diangkut dengan tiga kontainer, sebanyak 57,6 ton senilai 264.950 dolar AS. Jenis kopinya robusta," ungkap Dyah Roro Esti.

Wamendag menyatakan rasa bangganya karena bisa melepas langsung ekspor kopi robusta dari Subang, dan berharap semakin banyak kopi dari daerah ini yang bisa menembus pasar internasional.

Ekspor Kopi dan Strategi Perluasan Pasar

Berdasarkan catatan Kementerian Perdagangan, neraca ekspor Indonesia pada tahun 2024 mengalami surplus sebesar 31,04 miliar dolar AS.

Dyah menyatakan bahwa pihaknya menargetkan surplus ekspor pada tahun 2025 bisa meningkat atau minimal setara dengan capaian tahun sebelumnya.

"Kita akan memperluas pasar luar negeri. Kita bisa ekspansi ekspor ke Uni Eropa dengan tarif nol persen, dengan Amerika Serikat yang memberlakukan tarif 19 persen menjadi peluang Indonesia untuk meningkatkan ekspor ke benua Eropa dan Amerika," ujarnya.

Ia juga menilai bahwa komoditas kopi Indonesia memiliki potensi besar untuk diekspor ke Australia dan Selandia Baru.

"Saya pernah berdiskusi dengan perdana menteri Selandia Baru, membahas potensi ekspor kopi. Nah ini menjadi potensi pasar juga," ungkapnya.

Kementerian Perdagangan disebut terus aktif dalam forum perdagangan internasional guna memperluas pasar dan meningkatkan daya saing kopi Indonesia di tingkat global.

"Kementerian Perdagangan berkomitmen untuk memberikan dukungan penuh kepada para eksportir Indonesia, khususnya kopi, melalui berbagai program dan inisiatif," tegas Dyah.

Produktivitas Meningkat Lewat Sistem Budidaya Baru

Ketua Koperasi Gunung Luhur Berkah, Miftahudin Shaf, menyebutkan bahwa pengiriman kopi robusta ke China kali ini merupakan pengiriman yang kedua.

"Karena produktivitas kopi di kita ini rata-rata per musim masih rendah ya, 800 kilogram sampai 1 ton," ujarnya.

Untuk meningkatkan hasil panen, koperasi mulai menerapkan metode budidaya baru, yakni sistem pagar kopi, yaitu teknik menanam tanaman kopi secara rapat dan sejajar menyerupai pagar.

"Dengan adanya metode baru, sistem pagar insya Allah ke depan akan memproduksi 2-3 ton kopi per musim," jelasnya.

Koperasi Gunung Luhur Berkah sendiri telah secara konsisten mengekspor lebih dari 1.000 ton kopi per tahun.

Dalam periode Agustus 2024 hingga Maret 2025, koperasi tersebut telah mengirimkan 960 ton kopi ke berbagai negara seperti Mesir, Uni Emirat Arab, Arab Saudi, Lebanon, Vietnam, dan Tiongkok, dengan total nilai ekspor mencapai 4,6 juta dolar AS.

Penulis :
Shila Glorya