
Pantau - Pemerintah Spanyol resmi mengesahkan undang-undang dekrit yang menetapkan embargo senjata total terhadap Israel pada hari Selasa, 23 September 2025.
Dekrit ini juga melarang penggunaan pelabuhan dan wilayah udara Spanyol untuk transit bahan bakar yang dapat digunakan untuk keperluan militer.
Embargo tersebut merupakan salah satu dari sembilan inisiatif yang diumumkan Perdana Menteri Spanyol, Pedro Sanchez, pada bulan September 2025 sebagai respons atas konflik yang terus berlangsung di Palestina.
Spanyol Tegaskan Sikap Lewat Dekrit Embargo
"Kami sedang mengonsolidasikan embargo senjata total terhadap Israel dan larangan impor produk dari permukiman ilegal Israel di Palestina," ungkap Menteri Ekonomi, Perdagangan, dan Bisnis Spanyol, Carlos Cuerpo, dalam konferensi pers usai rapat kabinet yang disiarkan oleh TVE.
Melalui dekrit tersebut, Spanyol melarang penjualan alutsista, produk dwiguna, serta impor barang dan jasa dari permukiman Israel di wilayah Tepi Barat yang diduduki.
Larangan juga berlaku bagi segala bentuk iklan yang mempromosikan produk dari permukiman ilegal tersebut.
Spanyol menutup akses pelabuhan dan bandara untuk pengiriman bahan bakar yang berpotensi digunakan oleh militer Israel.
Diberlakukan Segera, Menanti Ratifikasi
Undang-undang ini mulai berlaku segera setelah disahkan, namun untuk menjadi permanen masih harus diratifikasi oleh Kongres Spanyol dalam waktu 30 hari.
Pemerintah Spanyol juga akan menyampaikan laporan triwulanan untuk memastikan bahwa kebijakan embargo ini dijalankan secara konsisten.
Sementara itu, Perdana Menteri Pedro Sanchez yang sedang berada di New York City untuk mengikuti sidang Majelis Umum PBB, kembali menyerukan kepada komunitas internasional untuk mengakui Negara Palestina sebagai bagian dari solusi dua negara.
Dengan pengesahan dekrit ini, Spanyol menjadi negara pertama di Eropa yang secara resmi menerapkan embargo senjata total terhadap Israel.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf