billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Karantina Kalsel dan Bea Cukai Dorong Ekspor Perikanan, Hewan, dan Tumbuhan Lewat Sinergi Lintas Instansi

Oleh Shila Glorya
SHARE   :

Karantina Kalsel dan Bea Cukai Dorong Ekspor Perikanan, Hewan, dan Tumbuhan Lewat Sinergi Lintas Instansi
Foto: Kepala Karantina Kalsel Erwin AM Dabuke (kanan) usai melakukan pertemuan dengan Kepala Bea Cukai Banjarmasin Tonny Riduan P Simorangkir (kiri) guna membahas potensi ekspor di Banjarmasin, Kalimantan Selatan (sumber: Karantina Kalsel)

Pantau - Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) bersama KPP Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean B Banjarmasin bersinergi dalam upaya menggali dan mendorong potensi ekspor tiga jenis komoditas unggulan dari daerah tersebut, yakni produk perikanan, tumbuhan, dan hewan.

Pertemuan dua instansi tersebut membahas sejumlah isu strategis, mulai dari potensi ekspor asal Kalsel, pertukaran data dan informasi lalu lintas komoditas, hingga prosedur pengawasan bersama dan percepatan layanan dalam kerangka National Logistics Ecosystem (NLE).

Kepala Karantina Kalsel, Erwin AM Dabuke, menyampaikan bahwa sinergi antar-instansi seperti ini sangat penting dalam memperkuat tugas perkarantinaan serta pelayanan ekspor daerah.

"Data ekspor tiga jenis komoditas ini menunjukkan bahwa Provinsi Kalsel memiliki potensi ekspor yang sangat besar dan beragam, yang perlu terus didorong melalui sinergi dari berbagai pihak di tingkat daerah hingga pusat," ujarnya.

Potensi Ekspor Perikanan, Hewan, dan Tumbuhan Meningkat Signifikan

Dalam sektor perikanan, Karantina Kalsel mencatat volume ekspor mencapai 147,7 ton serta 423.658 ekor, dengan nilai lebih dari Rp35,8 miliar sepanjang Semester I tahun 2025.

Komoditas utama sektor ini meliputi udang beku dan ikan arwana yang diekspor ke Jepang dan Inggris, serta kepiting, belut, dan ikan betutu hidup ke China dan Malaysia.

Sektor hewan juga menunjukkan pertumbuhan dengan komoditas utama berupa sarang burung walet.

Volume ekspor komoditas ini mencapai lebih dari 1 ton dengan nilai Rp15,9 miliar, dan tujuan utama pengiriman adalah Hongkong.

Sementara itu, sektor tumbuhan mencatatkan total volume ekspor lebih dari 175 ribu ton dengan nilai mencapai Rp2,75 triliun.

Komoditas unggulan dari sektor ini mencakup karet lempengan yang telah diekspor sebanyak 145 kali, serta produk turunan kelapa sawit, kayu lapis, damar batu, dan daun sena.

Komitmen Bersama untuk Percepatan Layanan Ekspor

Erwin mengungkapkan bahwa melalui kolaborasi dengan Bea Cukai, pihaknya berharap dapat memberikan pelayanan ekspor yang lebih cepat, efisien, dan ramah bagi pelaku usaha.

Ia juga menambahkan bahwa dukungan lintas instansi menjadi kunci utama dalam menjamin kelancaran arus barang sekaligus perlindungan terhadap sumber daya alam hayati, khususnya di Kalimantan Selatan.

Karantina Kalsel menekankan pentingnya koordinasi berkelanjutan guna memastikan setiap potensi ekspor daerah dapat dimanfaatkan secara maksimal demi mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.

Penulis :
Shila Glorya