Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Indonesia Bahas Penerbitan Kangaroo Bond dalam Pertemuan Strategis dengan Australia, Upaya Perkuat Hubungan Ekonomi Bilateral

Oleh Arian Mesa
SHARE   :

Indonesia Bahas Penerbitan Kangaroo Bond dalam Pertemuan Strategis dengan Australia, Upaya Perkuat Hubungan Ekonomi Bilateral
Foto: Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono melakukan pertemuan strategis dengan Utusan Khusus Perdana Menteri Australia untuk Asia Tenggara Nicholas Moore di kantor pusat Macquarie Bank, Sydney, Australia (sumber: Biro KLI Kementerian Keuangan)

Pantau - Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono mengadakan pertemuan strategis dengan Utusan Khusus Perdana Menteri Australia untuk Asia Tenggara, Nicholas Moore, di kantor pusat Macquarie Bank, Sydney, Australia.

Pertemuan tersebut membahas rencana penerbitan Kangaroo Bond, yaitu surat utang yang diterbitkan dalam mata uang dolar Australia, sebagai bagian dari strategi diversifikasi pembiayaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Kangaroo Bond diharapkan dapat memperluas basis investor global serta menjadi simbol penguatan hubungan bilateral Indonesia-Australia yang telah terjalin selama lebih dari 75 tahun.

Fokus Pengembangan Zona Ekonomi dan Talenta Keuangan

Dalam kesempatan tersebut, Thomas Djiwandono juga menyoroti pentingnya pengembangan zona ekonomi khusus di sektor keuangan Indonesia.

Ia menegaskan bahwa pembangunan talenta dalam sektor jasa keuangan merupakan pilar penting untuk meningkatkan kepercayaan investor dan mendorong arus investasi masuk ke Indonesia.

"Indonesia memiliki potensi besar untuk tumbuh menjadi salah satu hub keuangan global," ungkapnya.

Potensi ini akan diarahkan untuk mewujudkan tujuan nasional melalui strategi pengembangan sektor keuangan yang efektif, inklusif, dan berkelanjutan.

Penerbitan Kangaroo Bond Dipertimbangkan Hati-hati

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati telah mengungkapkan rencana penerbitan Kangaroo Bond dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) pada Senin, 28 Juli 2025, di Jakarta.

Sri Mulyani menyatakan bahwa timnya saat ini sedang melakukan serangkaian pertemuan dengan investor di Australia sebagai bagian dari persiapan penerbitan instrumen tersebut.

Kepastian penerbitan Kangaroo Bond akan sangat bergantung pada hasil pertemuan dengan investor dan penilaian mendalam terhadap kondisi pasar.

"Apabila kondisi semuanya baik, kami berencana melakukan (penerbitan) pada bulan Agustus (2025)," ia mengungkapkan.

Namun, ia menekankan bahwa keputusan akan diambil secara hati-hati karena ini merupakan penerbitan perdana.

"Mengenai ukuran dan lainnya, ditunggu sampai keputusan dilakukan," tambahnya.

Selain Kangaroo Bond, pemerintah Indonesia juga merencanakan penerbitan Dim Sum Bond, yaitu obligasi yang berdenominasi dalam yuan China.

Kepastian penerbitan Dim Sum Bond direncanakan akan diumumkan pada semester II tahun 2025.

Penulis :
Arian Mesa