
Pantau - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tengah mengintegrasikan sistem digital untuk memperkuat program Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih melalui sinergi dengan sejumlah BUMN strategis.
Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo, menyampaikan bahwa Kementerian BUMN bekerja sama dengan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk untuk membangun sistem digital yang akan memantau seluruh aktivitas koperasi secara transparan dan otomatis.
“Kita lagi bangun sistem digital dengan Telkom, ini lagi dibangun sistemnya mungkin akhir bulan ini akan kita mulai,” ujar Kartika.
Pantau Dana, Penjualan, dan Stok Secara Otomatis
Sistem digital tersebut dirancang untuk memantau pencairan dana koperasi dari Himpunan Bank Milik Negara (Himbara), transaksi pembelian dan penjualan, hingga kondisi stok barang.
“Harapan kita itu secara bulanan akan muncul laporan otomatis setiap koperasi itu: berapa pinjaman Himbara yang cair, jadi barang berapa, dijual berapa, dan stok berapa. Itu akan muncul secara sistem yang dibangun oleh Telkom,” jelas Kartika.
Untuk mendukung transparansi dan akuntabilitas keuangan, sistem pembayaran koperasi akan diintegrasikan dengan layanan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI).
Kementerian BUMN mendorong transaksi koperasi dilakukan secara non-tunai untuk meminimalisasi risiko penyalahgunaan dana.
“Kita sangat menghindari supaya sebisa mungkin tidak banyak cash yang beredar, karena kita menghindari adanya fraud. Jadi kita harapkan sebagian besar transaksi tercatat secara elektronik,” tegasnya.
Distribusi Barang Dipegang PT Pos, Sistem Rampung Akhir 2025
Selain sistem keuangan dan pelaporan, Kementerian BUMN juga menyiapkan sistem distribusi terpadu melalui PT Pos Indonesia (Persero) untuk mengelola seluruh pengadaan barang, termasuk komoditas bersubsidi seperti beras SPHP dan pupuk.
“Ordering nanti lewat Pos semua, Pos yang akan mengirim barang seperti beras Bulog SPHP. Sekarang distribusinya masih sendiri-sendiri, ke depan akan dipegang oleh Pos agar lebih efisien,” kata Kartika.
Seluruh sistem terintegrasi ini ditargetkan rampung pada akhir tahun 2025.
Sistem Telkom dijadwalkan mulai berjalan bulan depan, sementara distribusi oleh PT Pos menyusul pada akhir tahun, bersamaan dengan sistem logistik yang didukung Perum Bulog.
“Kita lagi menunggu sistem IT-nya Telkom, dan akan mendorong sistem logistiknya (Perum) Bulog. Jadi akhir tahun ini semuanya, Telkom, Bulog, Pos harus selesai dan menjadi ekosistem kolaborasi koperasi dan BUMN,” tutup Kartika.
- Penulis :
- Aditya Yohan