
Pantau - Provinsi Jawa Timur membukukan transaksi senilai Rp1,055 triliun dalam gelaran Misi Dagang dan Investasi yang berlangsung di Kota Bandarlampung, Provinsi Lampung, pada Kamis.
Forum dagang ini mencatat total nilai transaksi sebesar Rp1.055.340.950.000, meningkat tajam dibanding capaian tahun sebelumnya yang hanya mencapai Rp285,52 miliar.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menegaskan bahwa capaian ini merupakan hasil nyata dari sinergi dan kepercayaan antarprovinsi dalam memperkuat ekosistem ekonomi nasional.
"Capaian ini merupakan hasil sinergi dan kepercayaan antardaerah dalam mendukung produk dalam negeri. Ini adalah bukti nyata bahwa Jawa Timur terus berkomitmen mendorong pertumbuhan ekonomi nasional dan optimistis mewujudkan kekuatan pasar dalam negeri," ungkapnya.
Produk Unggulan Jadi Magnet Transaksi Besar
Produk-produk unggulan dari Jawa Timur yang paling diminati dalam forum ini antara lain rokok, kopi, gula merah, seafood, DOC & Pullet, ternak sapi, benih tanaman, arang batok, dan mesin las.
Sementara itu, Provinsi Lampung menawarkan komoditas seperti rajungan, karet lumb, udang, arang batok, vaname, dan jagung sebagai produk andalan.
Kedua provinsi sepakat memperkuat kolaborasi ekonomi karena saling melengkapi antara sektor bahan baku dan industri hilir.
"Misi dagang ini adalah ikhtiar bersama untuk memperkuat ekosistem ekonomi domestik. Kita ingin memperbesar pangsa pasar komoditas unggulan daerah dan membuka peluang investasi baru antarprovinsi," ujar Khofifah.
Dalam misi ini, sepuluh besar transaksi terbesar meliputi kopi senilai Rp180 miliar, rokok masing-masing Rp175 miliar dan Rp152,75 miliar, rajungan kupas Rp124,25 miliar, gula merah Rp77,76 miliar, seafood Rp54 miliar, DOC & Pullet Rp42,5 miliar, karet lumb Rp41,25 miliar, udang dan pangasius Rp28,5 miliar, serta ternak sapi Rp27 miliar.
Kolaborasi Strategis Perkuat Ekonomi Nasional
Gubernur Khofifah juga menyoroti pentingnya efisiensi logistik dan sinergi distribusi antarprovinsi untuk mengoptimalkan arus barang dan jasa domestik.
"Transaksi yang berhasil dibukukan dalam misi dagang ini menunjukkan bahwa potensi perdagangan antarprovinsi sangat besar. Ini bukan hanya data statistik, tapi bentuk nyata geliat ekonomi daerah yang terus bergerak," ujarnya.
Sementara itu, Gubernur Lampung, Mirzani Djauzal, mengapresiasi kehadiran Jawa Timur sebagai mitra strategis yang memiliki keunggulan dalam hilirisasi komoditas.
"Jatim sudah kuat industrinya, bahkan sudah mampu melakukan hilirisasi produk-produk pertanian. Kami di Lampung masih sangat membutuhkan tanaman-tanaman pangan seperti jagung. Kami mohon bantuan untuk bisa mensupport bibit-bibit unggul agar produksi kami bisa lebih maksimal," katanya.
Misi dagang ini merupakan gelaran ke-6 yang dilakukan oleh Jawa Timur sepanjang tahun 2025.
Sejak 2019, Pemprov Jatim telah melaksanakan 41 kali misi dagang domestik dengan total transaksi sebesar Rp14,68 triliun, serta potensi ekspansi ke pasar luar negeri senilai Rp1,6 triliun.
"Misi dagang ini bukan semata urusan transaksi jual beli, tapi bagian dari ikhtiar besar kita untuk menghadirkan penguatan pertumbuhan ekonomi nasional. Ini adalah bentuk konkret bagaimana antar daerah saling menguatkan dan membuka akses pasar seluas-luasnya bagi produk unggulan masing-masing," tambah Khofifah.
- Penulis :
- Shila Glorya