Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

KAI Layani 286,57 Juta Pelanggan hingga Juli 2025, Naik 9,04 Persen

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

KAI Layani 286,57 Juta Pelanggan hingga Juli 2025, Naik 9,04 Persen
Foto: (Sumber: KAI Group layani 286,57 juta pelanggan di periode Januari-Juli 2025)

Pantau - PT Kereta Api Indonesia (Persero) mencatat 286.571.681 pelanggan pada Januari–Juli 2025, naik 9,04 persen dibandingkan 262.811.404 pelanggan pada periode yang sama tahun 2024.

Lonjakan di Semua Moda Layanan

"Seluruh moda di bawah KAI Group, mulai dari kereta jarak jauh, lokal, commuter line, hingga LRT, mencatat kenaikan," kata manajemen KAI.

Tren ini dinilai mencerminkan meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap layanan berbasis rel seiring perbaikan kualitas dan perluasan jangkauan.

"Ini sinyal positif bahwa transportasi berbasis rel kian menjadi pilihan utama masyarakat untuk mobilitas harian, perjalanan bisnis, hingga wisata," lanjutnya.

LRT Jabodebek mencatat pertumbuhan tertinggi sebesar 47,23 persen dengan 15.772.638 pelanggan dari sebelumnya 10.712.920 pelanggan.

KAI Wisata, yang mengoperasikan kereta Panoramic dan Luxury, naik 44,78 persen menjadi 127.094 pelanggan.

KA Makassar–Parepare melayani 181.898 pelanggan, naik 10,86 persen dari 164.079 pelanggan, sementara LRT Sumsel tumbuh 9,53 persen menjadi 2.628.095 pelanggan.

Rincian Kenaikan Layanan Lain

KA jarak jauh dan KA lokal KAI mencatat 32.758.315 pelanggan atau naik 7,5 persen dari 30.459.022 pelanggan.

KAI Commuter, yang mencakup Jabodetabek, Bandara Soetta, serta KA lokal Bandung–Surabaya–Yogyakarta, melayani 227.521.318 pelanggan, naik 7,02 persen dari 212.589.546 pelanggan.

Kereta Cepat Whoosh (KCIC) melayani 3.516.906 pelanggan, naik 7,01 persen dari 3.286.506 pelanggan.

Tingkat ketepatan waktu keberangkatan kereta KAI pada Januari–Juli 2025 mencapai 99,56 persen, sedangkan kedatangan 96,44 persen.

"Transportasi berbasis rel tidak hanya menjadi solusi mobilitas yang aman, nyaman, dan tepat waktu, tetapi juga mendorong ekonomi daerah, mengurangi kemacetan, dan berkontribusi pada pengurangan emisi," tutup manajemen KAI.

Penulis :
Ahmad Yusuf