
Pantau - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sumatera Utara meningkatkan literasi keuangan kepada pelajar di Kepulauan Nias sebagai langkah awal untuk menanamkan budaya menabung dan memperluas pemahaman pengelolaan keuangan secara bijak sejak usia dini.
Edukasi Menabung dan Perlindungan dari Risiko Keuangan
"Menabung sejak dini bukan menyimpan uang semata, melainkan membentuk kebiasaan bijak dalam mengelola keuangan di daerah itu," ungkap Kepala OJK Provinsi Sumatera Utara Khoirul Muttaqien di Medan, Sumatera Utara, Sabtu (16/8).
Khoirul menjelaskan bahwa pelajar tidak hanya diajarkan pentingnya menabung, tetapi juga diperkenalkan dengan berbagai produk dan layanan keuangan formal yang aman dan sesuai dengan kebutuhan mereka.
Ia menambahkan, literasi keuangan ini turut mencakup kewaspadaan terhadap bahaya judi daring yang saat ini banyak menyasar generasi muda.
Dengan bekal pengetahuan yang cukup, generasi muda diharapkan mampu terhindar dari penipuan keuangan dan lebih siap dalam merencanakan masa depan secara finansial.
"Wilayah Nias merupakan daerah yang membutuhkan perhatian khusus untuk mendorong percepatan pembangunan ekonomi sekaligus memperkuat literasi dan inklusi keuangan," kata Khoirul.
Cakupan Luas dan Sinergi Program Literasi
Menurut Khoirul, kegiatan literasi ini tidak hanya menyasar pelajar, tetapi juga melibatkan perangkat desa, pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), serta masyarakat umum lainnya.
Tujuan dari kegiatan ini adalah menanamkan budaya menabung sejak dini, meningkatkan pemahaman pengelolaan keuangan, memperluas akses terhadap produk dan layanan keuangan formal, serta mencegah masyarakat terjerat dalam praktik keuangan ilegal.
"Hal ini merupakan tindak lanjut Keputusan Presiden Nomor 26 Tahun 2019 yang menetapkan 20 Agustus sebagai momentum nasional untuk mendorong kesadaran menabung dan pengelolaan keuangan yang bijak," jelasnya.
Peringatan nasional tersebut menjadi bagian dari upaya berkelanjutan OJK bersama para pemangku kepentingan dalam mendukung target inklusi keuangan nasional sebesar 91 persen pada 2025, 93 persen pada 2029, dan 98 persen pada 2045.
Sepanjang Juli 2025, OJK Sumatera Utara bersama pelaku usaha jasa keuangan (PUJK) telah menyelenggarakan 804 kegiatan literasi keuangan yang menjangkau sekitar 47.815 peserta.
Kegiatan ini menyasar berbagai segmen masyarakat, termasuk mahasiswa, pelajar, pelaku UMKM, ibu rumah tangga, petani, masyarakat 3T (tertinggal, terluar, terdepan), hingga penyandang disabilitas.
Program literasi ini merupakan bagian dari implementasi Strategi Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLKI) 2021–2025 yang menjadikan literasi keuangan sebagai fondasi perlindungan konsumen serta penguatan daya tahan ekonomi rumah tangga.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf