
Pantau - Nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat setelah Presiden AS Donald Trump memecat anggota Dewan Gubernur Federal Reserve (The Fed), Lisa D. Cook, menyusul tuduhan penipuan hipotek yang menyeret namanya.
Pemecatan Cook Guncang Pasar, Rupiah Turut Tertekan
Analis mata uang Doo Financial Futures, Lukman Leong, menjelaskan bahwa kabar pemecatan tersebut berdampak langsung pada pelemahan rupiah terhadap dolar AS.
"Rupiah diperkirakan melemah terhadap dolar AS yang menguat/volatile setelah kabar bahwa Trump memecat anggota dewan gubernur Lisa D. Cook," ungkapnya.
Mengutip laporan Anadolu, Presiden Trump mengklaim bahwa Lisa Cook telah mengundurkan diri, meski keputusan itu terjadi di tengah tuduhan serius terkait penipuan hipotek.
Direktur Badan Keuangan Perumahan Federal, Bill Pulte, menuduh Lisa Cook mengklaim dua rumah berbeda sebagai tempat tinggal utama untuk mendapatkan keuntungan hipotek secara tidak sah.
Pulte menyatakan telah mengirimkan laporan pidana kepada Departemen Kehakiman AS, yang kini disebut tengah memproses penyelidikan atas kasus tersebut.
Di sisi lain, Lisa Cook, yang sebelumnya ditunjuk oleh mantan Presiden Joe Biden, membantah seluruh tuduhan dan menegaskan bahwa ia "tidak berniat diintimidasi untuk mengundurkan diri."
Dampak Kebijakan Politik AS ke Arah Kebijakan Moneter
Menurut Lukman Leong, tindakan Trump tersebut tidak bisa dilepaskan dari keinginannya untuk menekan The Fed agar menurunkan suku bunga.
"Keinginan Trump mendikte The Fed untuk menurunkan suku bunga (menjadi alasan mengapa Cook dipecat," jelas Lukman.
Lisa Cook selama ini dikenal sebagai pendukung kebijakan Gubernur The Fed, Jerome Powell, untuk mempertahankan suku bunga tetap stabil.
Pemecatan terhadap Cook dinilai membuka jalan politik bagi Trump dalam memengaruhi arah kebijakan moneter AS, meskipun hal itu juga berpotensi memicu ketidakpastian dan gejolak di pasar keuangan.
Lukman menambahkan bahwa langkah Trump ini dapat memberikan sinyal campur tangan politik terhadap The Fed, yang selama ini dikenal sebagai lembaga independen.
"Indeks dolar yang menguat pagi ini diikuti oleh penguatan CHF (Franc Swiss) dan Yen kemudian emas, sehingga tercermin kekhawatiran kekisruhan di AS menyebabkan investor berbondong-bondong ke cash haven. Namun, ini hanya reaksi sesaat dan investor saat ini masih mencerna perkembangan ini," ujar Lukman.
Rupiah Tergelincir di Awal Perdagangan
Di pasar domestik, nilai tukar rupiah pada pembukaan perdagangan hari Selasa di Jakarta tercatat melemah sebesar 10 poin atau 0,6 persen menjadi Rp16.269 per dolar AS, dibandingkan posisi sebelumnya di Rp16.259 per dolar AS.
Pelemahan ini mencerminkan respons pasar terhadap ketidakpastian global dan dinamika kebijakan AS yang terus berkembang.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf