
Pantau - Pemerintah Provinsi Jawa Timur menjalin komunikasi intensif dengan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) untuk meningkatkan serapan gula petani di wilayah tersebut.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan bahwa Danantara telah menyiapkan dana Rp1,5 triliun khusus untuk menyerap gula petani, termasuk dari tebu rakyat di Jawa Timur.
" Kami telah komunikasi dengan Danantara. Danantara telah siapkan Rp1,5 triliun dana untuk menyerap tebu rakyat (gula petani) termasuk di Jatim," ungkap Khofifah di Sidoarjo, Kamis.
Kolaborasi di Daerah
Salah satu wilayah yang sudah melaksanakan program kolaborasi ini adalah Kabupaten Lumajang, di mana seluruh pemangku kepentingan dilaporkan proaktif dalam membangun komunikasi.
Khofifah menegaskan agar mekanisme serapan gula petani dilakukan sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET).
"Yang penting harus sesuai HET dan tidak merugikan petani," tegasnya.
Mekanisme Penyerapan
Danantara menyalurkan dana tersebut melalui perusahaan BUMN ID Food yang akan membeli gula petani di tujuh pabrik gula (PG) dari total 30 PG di Jawa Timur.
Ketujuh PG tersebut adalah PG Assembagoes (Situbondo), PG Pradjekan (Bondowoso), PG Semboro (Jember), PG IGG (Glenmore, Banyuwangi), PG Gempolkrep (Mojokerto), PG Ngadirejo (Kediri), dan PG Pesantren Baru (Kediri).
Suntikan dana Rp1,5 triliun telah diberikan Danantara kepada ID Food pada akhir Agustus 2025 sebagai tindak lanjut dari usulan penguatan Cadangan Gula Pemerintah (CGP) melalui surat Kepala Badan Pangan Nasional kepada Menteri BUMN tertanggal 14 Agustus 2025.
Badan Pangan Nasional (NFA) mencatat hingga 29 Agustus realisasi serapan gula petani mencapai 49,9 ribu ton.
Rinciannya yakni ID Food Group sebanyak 21,5 ribu ton, asosiasi pedagang 21,59 ribu ton, dan SGN 6,9 ribu ton.
Sisa target serapan yang belum terserap sebanyak 31,9 ribu ton dan akan dilakukan secara bertahap setiap minggu atau pada periode pelaksanaan lelang gula petani.
- Penulis :
- Arian Mesa