
Pantau - Badan Pangan Nasional (Bapanas) memastikan penyerapan gabah dan distribusi beras Perum Bulog dilakukan secara konsisten untuk melindungi petani sekaligus menjaga stabilitas harga agar masyarakat bisa mengakses beras dengan harga terjangkau.
Target Penyerapan dan Penyaluran Bulog
Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi menugaskan Bulog memaksimalkan penyerapan gabah setara beras dari produksi dalam negeri, sekaligus menyalurkan stok beras kepada masyarakat.
"Ini satu paket antara penyerapan dan penyaluran," kata Arief saat mendampingi Kunjungan Kerja Panja Pengawasan Penyerapan Gabah dan Jagung Komisi IV DPR RI ke Modern Rice Milling Plant Bulog Subang, Jawa Barat.
Tahun ini Bapanas menugaskan Bulog menyerap 3 juta ton setara beras dari petani dan memastikan penyaluran berjalan bersamaan.
"Kita mesti upayakan terus supaya Bulog dapat mengeluarkan stoknya secara konsisten. Masifnya penyaluran cadangan beras pemerintah atau CBP juga akan mempengaruhi kestabilan harga di pasaran," ujar Arief.
Realisasi penyerapan gabah setara beras hingga 8 September 2025 tercatat 2,98 juta ton atau 99,52 persen dari target.
Penyaluran CBP yang mencakup bantuan pangan dan SPHP beras telah mencapai 734,5 ribu ton.
Stok Beras, Inflasi, dan Dukungan Anggaran
Proyeksi stok beras akhir tahun di gudang Bulog ditargetkan 1,5–1,8 juta ton, sementara per 8 September 2025 stok tercatat 3,97 juta ton.
Arief menegaskan stok tidak perlu mencapai 2,5–3 juta ton karena berisiko menurunkan mutu, membebani bunga bank, serta mengganggu kesiapan gudang untuk menyerap gabah segar saat panen raya.
"Kalau terlalu banyak, nanti impact-nya adalah turun mutu, bunga bank tinggi," katanya. Ia menambahkan stok harus siap kosong pada Maret–April agar bisa menyerap panen raya.
Tahun 2024 tercatat sebagai realisasi penyaluran stok CBP terbesar dalam lima tahun terakhir, yaitu 3,4 juta ton, dengan stok akhir tahun 1,8 juta ton yang berdampak pada terkendalinya inflasi pangan.
Data BPS menunjukkan inflasi pangan tahunan tertinggi pada Maret 2024 sebesar 10,33 persen, lalu menurun hingga 0,12 persen pada akhir tahun.
Beras SPHP disalurkan melalui berbagai kanal, mulai dari pengecer pasar rakyat, ritel modern, Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih, kios binaan, Gerakan Pangan Murah (GPM), hingga melalui TNI-Polri dan BUMN.
"Untuk memasifkan penyaluran CBP di tahun ini semua dibuka. Teman-teman di DPR juga bisa, termasuk instansi yang menyalurkan untuk jual beras SPHP supaya masyarakat terbantu," ujar Arief.
Pemerintah memberikan Bulog dana Operator Investasi Pemerintah (OIP) Rp16,6 triliun tahun ini untuk penyerapan gabah, dan akan menambah Rp22,7 triliun pada tahun depan.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf