
Pantau - Kementerian Koordinator Bidang Pangan (Kemenko Pangan) menyatakan bahwa swasembada untuk komoditas beras diperkirakan bisa tercapai pada tahun 2025, lebih cepat dari target awal tahun 2027.
"Kalau kita bilang swasembada untuk komoditas beras, sudah bisa tahun ini dicapai," ungkap Deputi Bidang Keterjangkauan dan Keamanan Pangan Kemenko Pangan, Nani Hendiarti, dalam acara Katadata Sustainability Action for The Future Economy (SAFE) 2025 di Jakarta, Rabu, 10 September 2025.
Pernyataan ini didasarkan pada capaian program ekstensifikasi lahan dan percepatan pembangunan kawasan pangan yang saat ini tengah dijalankan pemerintah.
Fokus pada Produksi Domestik, Pemanfaatan Lahan Tidur Jadi Strategi Utama
Pemerintah menekankan pemanfaatan lahan tidur sebagai langkah strategis untuk meningkatkan kapasitas produksi nasional dan mengurangi ketergantungan impor.
Program ekstensifikasi dilakukan dengan pendekatan ramah lingkungan, memperhatikan tata guna lahan, restorasi ekosistem, dan keberlanjutan pertanian nasional.
Selain itu, pemerintah memperhatikan tantangan perubahan iklim dengan memastikan ketahanan pangan tetap terjaga di tengah situasi lingkungan yang makin kompleks.
Penguatan desa juga menjadi kunci utama dalam strategi swasembada. Kemenko Pangan menyebut desa sebagai pusat ekosistem pembangunan pangan.
Kebijakan swasembada ini dirancang untuk tidak hanya memenuhi kebutuhan domestik, tetapi juga memberi dukungan internasional.
"Untuk ke depan kita mungkin juga harus berjaga untuk bisa men-support misalnya negara-negara yang sangat membutuhkan (beras) karena sekarang kita juga ada bantuan internasional namanya, tapi masih sedikit kuotanya," jelas Nani Hendiarti.
Pemerintah Siapkan Tiga Pilar Strategis untuk Swasembada Pangan
Kemenko Pangan merancang tiga komponen utama untuk mencapai target swasembada:
1. Intensifikasi:
- Penyediaan pupuk untuk petani
- Percepatan pembangunan, peningkatan, rehabilitasi, serta operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi
- Pendayagunaan penyuluh pertanian
- Penyediaan bibit unggul
- Program pangan biru untuk sumber daya laut dan perikanan
2. Ekstensifikasi:
- Pengembangan cetak sawah di wilayah lumbung pangan baru
- Percepatan pembangunan kawasan swasembada pangan, energi, dan air
3. Program lainnya:
- Cadangan pangan pemerintah dan stabilisasi harga pangan
- Pengelolaan sampah
- Makanan bergizi gratis
- Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih
- Stok beras nasional per Juli 2025 tercatat sekitar 4,23 juta ton.
Pemerintah tidak hanya fokus pada kuantitas, tetapi juga pada efektivitas distribusi ke seluruh wilayah Indonesia agar ketahanan pangan bisa dirasakan merata.
Sebelumnya, swasembada beras ditargetkan tercapai pada 2027 sesuai rencana Presiden Prabowo Subianto.
Namun dengan percepatan berbagai program strategis, target tersebut berpotensi lebih cepat terealisasi.
- Penulis :
- Aditya Yohan