
Pantau - Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono menegaskan bahwa pemerintah telah menyiapkan langkah konkret menuju kemandirian pangan nasional, dimulai dengan program peningkatan produksi dan hilirisasi sektor hortikultura serta perkebunan pada tahun 2026.
"Nanti 2026 akan ada program baru, misalnya peningkatan produksi dan juga hilirisasi sektor hortikultura dan perkebunan kita," ungkap Sudaryono dalam jumpa pers seusai membuka Seminar Nasional Mahasiswa Pertanian yang tergabung dalam Perhimpunan Organisasi Profesi Mahasiswa Sosial Ekonomi Pertanian Indonesia (Popmasepi) di Jakarta.
Mas Dar, sapaan akrabnya, menjelaskan bahwa tahapan pembangunan sektor pangan telah dirancang secara bertahap dan terstruktur untuk lima tahun ke depan.
"Sehingga dalam lima tahun itu, step stone-nya jelas. Step-step-nya, apa itu namanya, tahapan-tahapannya itu jelas," katanya.
Kedaulatan Pangan Adalah Keharusan, Bukan Pilihan
Wamentan menekankan bahwa kebangkitan sektor pertanian harus menjadi momentum penting untuk mewujudkan swasembada dan kedaulatan pangan nasional.
Ia menyebut bahwa kebutuhan pangan tidak bisa ditunda dan menjadi tanggung jawab negara untuk memenuhinya demi kesejahteraan rakyat.
"Maka ini tidak bisa ditawar lagi, ini adalah suatu keharusan, maka harus kita lakukan. Perut tidak bisa ditunggu. Kata Bung Karno, stomach cannot wait," tegasnya.
Ia memberikan contoh negara Qatar, yang meski merupakan negara gurun, tetap berkomitmen mengembangkan peternakan sapi perah dengan fasilitas pendingin berteknologi tinggi meski berbiaya mahal.
"Nah, sapi perahnya itu kan panas. Kok bisa dia dikasih AC, dikasih pendingin, harga satu liter susunya tentu saja mahal sekali. Tapi itu dia lakukan. Demi apa? Demi tidak tergantung (impor), tidak mengkonversi kekayaan alam, minyak dan gasnya menjadi pangan," jelas Sudaryono.
Indonesia Punya Keunggulan Alam, Tak Ada Alasan Menunda Swasembada
Sudaryono menegaskan bahwa Indonesia jauh lebih beruntung dibanding negara-negara seperti Qatar karena memiliki kondisi alam yang mendukung pengembangan sektor pertanian dan peternakan.
"Kita harus melakukan hal yang sama. Dan kita kan nggak kayak Qatar. Kita ini kan mau pelihara sapi, tinggal pelihara aja, cari tempat yang tinggi, lebih mudah. Jadi, kita diberi kemudahan yang lebih besar dibanding negara lain," ujarnya.
Dengan berbagai keunggulan tersebut, ia menilai tidak ada alasan lagi bagi Indonesia untuk menunda swasembada pangan.
Menurutnya, kemandirian pangan adalah misi yang mendesak dan wajib diwujudkan demi ketahanan nasional dan kesejahteraan rakyat Indonesia.
- Penulis :
- Aditya Yohan
- Editor :
- Tria Dianti