Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

PHRI Desak Pemda Benahi Tata Ruang Demi Jaga Citra Pariwisata Bali Pasca Banjir

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

PHRI Desak Pemda Benahi Tata Ruang Demi Jaga Citra Pariwisata Bali Pasca Banjir
Foto: (Sumber: Ketua Umum PHRI Hariyadi B. Sukamdani menyampaikan tanggapan mengenai penanganan banjir di daerah tujuan wisata Bali di sela acara di Jakarta, Selasa (16/9/2025). (ANTARA/Hreeloita Dharma Shanti))

Pantau - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) menyarankan agar pemerintah daerah (pemda) di Bali segera membenahi tata ruang sebagai upaya menjaga citra Bali sebagai destinasi pariwisata unggulan dunia.

Ketua Umum PHRI, Hariyadi B. Sukamdani, menyampaikan saran ini sebagai respons atas bencana banjir yang melanda Kota Denpasar dan sejumlah wilayah lain di Bali pada 10 September 2025.

"Kompetitor kita itu kan banyak, yang mau jatuhkan Bali banyak, begitu lho. Jadi harus diupayakan untuk masalah-masalah seperti itu," ujar Hariyadi.

PHRI Soroti Drainase, Sampah, dan Pasokan Air Bersih

Hariyadi menilai bahwa pemda di Bali belum maksimal dalam menangani aspek-aspek penting dalam pelayanan pariwisata, seperti persoalan kriminalitas, penanganan sampah, dan banjir.

Ia mendesak agar pemda segera memeriksa kondisi drainase dan memperbaiki tata ruang, terutama setelah banjir besar melanda.

Selain itu, ia juga menyoroti pentingnya penanganan cepat terhadap gangguan pasokan air bersih yang berpotensi mengganggu aktivitas usaha perhotelan dan restoran.

"Jadi, jangan dilihat bahwa besok juga airnya surut. Enggak begitu, karena yang namanya curah hujan, kita enggak pernah bisa tahu," tegasnya.

Hariyadi menekankan bahwa keseriusan pemda dalam menangani isu-isu pariwisata harus dilakukan secara menyeluruh dan berkelanjutan.

Banjir Timbulkan Korban Jiwa, Warga Asing Turut Bantu Bersih-Bersih

PHRI menyatakan bahwa para pengelola hotel dan restoran di Bali telah mematuhi ketentuan dalam membangun fasilitas, termasuk sistem drainase.

Ia mengakui bahwa ada beberapa wisatawan yang sempat mengalami kendala saat banjir terjadi, namun seluruh permasalahan tersebut sudah berhasil diatasi oleh pihak hotel.

Meski banjir berdampak pada kegiatan usaha, PHRI memastikan bahwa dampaknya tidak bersifat signifikan secara keseluruhan terhadap sektor pariwisata.

Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali mencatat hingga 15 September 2025, terdapat 17 orang meninggal dunia dan 5 orang masih dinyatakan hilang akibat banjir yang terjadi pada 10 September.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyampaikan bahwa untuk menekan risiko banjir serupa di masa mendatang, diperlukan pembenahan penanganan sampah serta peningkatan daya dukung lingkungan.

Dalam aksi pascabanjir, sejumlah warga negara asing turut serta membantu kerja bakti membersihkan lumpur dan sampah bersama TNI, Polri, ASN, dan masyarakat setempat.

Penulis :
Aditya Yohan
Editor :
Tria Dianti