
Pantau - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (24/9) sore ditutup menguat tipis 1,36 poin atau 0,02 persen ke posisi 8.126,56, mengikuti pergerakan bursa saham kawasan Asia.
Pergerakan IHSG dan Sentimen Pasar
Indeks LQ45 justru melemah 1,81 poin atau 0,22 persen ke posisi 808,77.
"IHSG bergerak variatif yang tampaknya dipengaruhi dari sentimen pasar global," ungkap Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas.
Sepanjang perdagangan, IHSG sempat dibuka menguat, lalu bergerak ke teritori negatif hingga penutupan sesi pertama, sebelum kembali ke zona hijau pada sesi kedua hingga penutupan.
Dari sisi sektoral berdasarkan IDX-IC, tujuh sektor mencatat kenaikan dengan sektor industri memimpin 4,66 persen, diikuti barang baku 1,30 persen dan properti 1,06 persen.
Empat sektor lainnya melemah, dipimpin infrastruktur yang turun 1,41 persen, teknologi 0,65 persen, dan kesehatan 0,48 persen.
Saham yang mengalami penguatan terbesar antara lain LPPS, OPMS, GTRA, JARR, dan COIN, sementara yang melemah terbesar yaitu SKBM, LIVE, ARKO, SOTS, dan CASH.
Frekuensi perdagangan saham tercatat 3.013.761 kali transaksi dengan volume 55,14 miliar lembar saham dan nilai transaksi mencapai Rp38,33 triliun.
Tercatat sebanyak 243 saham naik, 461 saham turun, dan 100 saham stagnan.
Faktor Global dan Domestik
Dari mancanegara, Ketua The Fed Jerome Powell menilai valuasi pasar saham sudah cukup tinggi.
Powell menyebut The Fed berada dalam posisi sulit karena inflasi masih di atas target 2 persen sementara ada kekhawatiran terhadap pelemahan pasar tenaga kerja.
Ia menegaskan tidak akan berkomitmen pada pemotongan suku bunga secara agresif, meski pejabat The Fed memperkirakan adanya pemotongan lanjutan hingga akhir 2025 dan tahun depan, dengan tetap berhati-hati agar suku bunga rendah tidak mendorong inflasi lebih tinggi.
Dari dalam negeri, sentimen positif datang dari laporan Outlook-Interim Report OECD edisi September 2025 yang memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 4,9 persen pada 2025, naik 0,2 poin persentase dari proyeksi Juni 2025.
Kenaikan proyeksi ini ditopang oleh resiliensi konsumsi domestik serta dukungan kebijakan fiskal dan moneter yang pro stabilitas ekonomi.
Sementara itu, bursa regional Asia sore ini mayoritas menguat.
Indeks Nikkei naik 156,84 poin atau 0,34 persen ke 45.650,50, Hang Seng melonjak 359,53 poin atau 1,37 persen ke 26.518,65, dan Shanghai Composite naik 31,81 poin atau 0,83 persen ke 3.853,64.
Adapun Strait Times melemah 12,27 poin atau 0,29 persen ke 4.290,67.
- Penulis :
- Shila Glorya