
Pantau - Badan Pangan Nasional (Bapanas) memastikan pemerintah telah menyerap lebih dari 60 ribu ton gula petani menggunakan anggaran Rp1,5 triliun dari Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara).
Penyerapannya Capai 60 Ribu Ton
Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi, menyampaikan bahwa dari total target 81 ribu ton, pemerintah masih menyisakan 21 ribu ton gula yang belum diserap.
"Tersisa sekitar 21 ribu ton dari 81 ribu ton. Jadi mekanismenya adalah diserap, kemudian kan gula ini juga harus keluar, masuk, keluar, dan masuk. Tapi nanti biasanya dalam 2-3 bulan itu, selesai stok yang ada di BUMN (Badan Usaha Milik Negara)," ungkapnya.
Arief menambahkan, anggaran dari Danantara diberikan untuk membantu petani agar harga gula tetap stabil di pasaran.
Disalurkan Lewat ID FOOD
Bapanas menegaskan gula yang diserap melalui BUMN Pangan ID FOOD akan dimasukkan ke dalam cadangan pangan pemerintah (CPP).
Gula tersebut nantinya akan disalurkan kembali kepada masyarakat setelah musim giling selesai guna menjaga pasokan dan kestabilan harga pangan.
Arief menjelaskan, saat ini pemerintah tengah menjalani siklus masa penyerapan.
"Gula dalam posisi menyerap. Nanti Desember, Januari kita lihat, begitu panen tebunya itu turun, karena tebu itu panennya satu kali setahun, begitu selesai, maka masuk berikutnya musim tanam. Itu waktunya melepas (menyalurkan)," ia mengungkapkan.
Selain melalui BUMN, Bapanas juga mendorong pihak swasta ikut membantu penyerapan gula dari petani.
- Penulis :
- Shila Glorya