HOME  ⁄  Ekonomi

IHSG Menguat Tipis Didukung Proyeksi Ekonomi, Pasar Global Bergerak Variatif

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

IHSG Menguat Tipis Didukung Proyeksi Ekonomi, Pasar Global Bergerak Variatif
Foto: (Sumber: Arsip foto - Jurnalis mengambil gambar layar digital yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (8/4/2025). ANTARA FOTO/Bayu Pratama S/nz/pri.)

Pantau - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (26/9/2025) dibuka menguat sebesar 11,10 poin atau 0,14 persen ke posisi 8.051,76, didorong optimisme atas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia.

IHSG dan Proyeksi Ekonomi Indonesia

Kenaikan IHSG terjadi setelah Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) merevisi naik proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi 4,9 persen year on year untuk 2025 dan 2026.

Sebelumnya, OECD hanya memproyeksikan pertumbuhan sebesar 4,7 persen pada 2025 dan 4,8 persen pada 2026.

Meski demikian, inflasi diperkirakan meningkat dari 1,9 persen pada 2025 menjadi 2,7 persen pada 2026, yang dipicu oleh depresiasi nilai tukar rupiah.

Di sisi lain, indeks LQ45 yang berisi 45 saham unggulan justru melemah 1,84 poin atau 0,23 persen ke posisi 793,86.

"Diperkirakan IHSG berpotensi melanjutkan koreksi menguji level support di level 7.980-8.000," ungkap seorang analis pasar modal.

Sentimen Eksternal dan Perkembangan Global

Dari Amerika Serikat, pertumbuhan ekonomi kuartal II 2025 tercatat melonjak 3,8 persen quarter on quarter setelah sebelumnya minus 0,6 persen pada kuartal I.

Capaian tersebut jauh di atas ekspektasi pasar yang hanya sebesar 3,3 persen.

Selain itu, data Initial Jobless Claims AS turun menjadi 218.000 dari sebelumnya 232.000.

Data Produk Domestik Bruto (PDB) yang lebih kuat menekan ekspektasi penurunan suku bunga The Fed, sehingga mendorong kenaikan yield obligasi pemerintah AS.

Kenaikan yield ini memberi tekanan terhadap saham sektor teknologi di Wall Street.

Pasar global kini menantikan rilis data inflasi Price Consumer Expenditure (PCE) AS yang diperkirakan naik menjadi 0,3 persen month to month dan 2,7 persen year on year.

Sementara itu, Presiden AS Donald Trump menandatangani perintah eksekutif untuk menyetujui proposal penyelamatan TikTok di AS melalui transaksi senilai 14 miliar dolar AS.

Kesepakatan tersebut mengharuskan ByteDance menjual operasi TikTok di AS, dengan kepemilikan saham yang akan dipangkas menjadi di bawah 20 persen.

Pergerakan Bursa Global

Pada perdagangan Kamis (25/9/2025), bursa Eropa melemah serentak.

Euro Stoxx 50 turun 0,30 persen, FTSE 100 Inggris melemah 0,39 persen, DAX Jerman terkoreksi 0,56 persen, dan CAC Prancis turun 0,41 persen.

Bursa Amerika Serikat juga kompak melemah.

Indeks S&P 500 turun 0,50 persen ke 6.604,72, Nasdaq terkoreksi 0,50 persen ke 22.384,70, dan Dow Jones merosot 0,38 persen ke 45.947,32.

Sementara itu, pasar Asia bergerak variatif pada Jumat pagi.

Indeks Nikkei Jepang turun 79,93 poin atau 0,17 persen ke 45.682,50.

Indeks Shanghai China terkoreksi 14,88 poin atau 0,40 persen ke 3.838,20, dan Hang Seng Hong Kong melemah 271,68 poin atau 1,01 persen ke 26.248,55.

Sebaliknya, indeks Strait Times Singapura justru menguat 9,34 poin atau 0,20 persen ke 4.282,13.

Penulis :
Ahmad Yusuf