
Pantau - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan tidak pernah memberikan arahan kepada Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) untuk menaikkan suku bunga deposito valuta asing (valas) hingga 4 persen.
Purbaya Tegaskan Tidak Ada Instruksi
Bank pelat merah diketahui serentak menaikkan bunga deposito dolar AS ke level 4 persen.
" Tidak ada kebijakan seperti itu. Saya nggak pernah menyuruh Danantara atau bank untuk menaikkan bunga deposito seperti itu," ujar Purbaya dalam taklimat media di Kementerian Keuangan Jakarta, Jumat.
Ia mengakui pernah ada diskusi mengenai insentif bagi pemegang valas, tetapi pembahasan belum selesai karena masih ada risiko yang harus dihitung.
Tim yang ditugaskan Presiden Prabowo Subianto baru akan memberikan laporan risiko pada Jumat (3/10), setelah diberi waktu dua minggu untuk melakukan perhitungan.
Purbaya menekankan dirinya berpihak pada prinsip pro-pasar sehingga kebijakan yang ditempuh mendorong suku bunga rendah dan menggerakkan mekanisme pasar melalui suplai dana.
" Jadi, kami selalu mengarahkan kebijakan untuk menggerakkan pasar supaya lebih efisien, bukan mendikte," tambah Purbaya.
Ia menyebut keputusan bank Himbara menaikkan suku bunga deposito valas tidak melalui diskusi dengan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK).
Baik Purbaya sebagai Ketua KSSK, Gubernur BI Perry Warjiyo, maupun Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar tidak mendengar rencana bank Himbara tersebut.
" Mungkin itu inisiatif dari beberapa pemimpin bank. Tapi yang jelas, nggak ada instruksi dari kami. Danantara juga biasanya menekankan basis pasar, tanpa intervensi berlebihan dari pemilik," jelas Purbaya.
Alasan Himbara Naikkan Bunga Valas
Direktur Utama BNI Putrama Wahju Setyawan menyatakan penyesuaian bunga deposito valas bertujuan menghadirkan nilai tambah bagi nasabah, khususnya yang menempatkan dana valas di luar negeri.
BNI ingin menarik lebih banyak dana valas ke dalam negeri dengan menawarkan imbal hasil yang atraktif.
Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu menegaskan langkah menaikkan bunga valas merupakan strategi untuk menarik lebih banyak dana ke Indonesia.
Direktur Utama BRI Hery Gunardi menyebut kebijakan ini diharapkan jadi magnet baru bagi investor ritel maupun institusi, domestik maupun internasional, yang mencari instrumen simpanan dengan imbal hasil kompetitif di tengah ketidakpastian global.
Direktur Utama Bank Mandiri Riduan menilai kebijakan menaikkan bunga valas sejalan dengan arahan strategis pemerintah menjaga stabilitas nilai tukar sekaligus memperkuat daya saing industri perbankan nasional.
- Penulis :
- Leon Weldrick