Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

IHSG Menguat di Tengah Sikap Wait and See Pasar Menanti Rilis Data Ekonomi

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

IHSG Menguat di Tengah Sikap Wait and See Pasar Menanti Rilis Data Ekonomi
Foto: (Sumber: Ilustrasi - Pekerja melintas di depan layar digital yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S/nz/pri.)

Pantau - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (29/9) dibuka menguat di tengah sikap wait and see pelaku pasar terhadap rilis data inflasi dan Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur Indonesia periode September 2025.

Pergerakan IHSG dan Faktor Domestik

IHSG naik 40,25 poin atau 0,50 persen ke posisi 8.139,58, sementara Indeks LQ45 menguat 3,78 poin atau 0,47 persen ke 806,39.

Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas menyebut, "Ke depan, pasar menantikan sejumlah rilis data ekonomi pada Rabu (1/10/2025), yang berpotensi mempengaruhi pergerakan."

Data domestik yang akan dirilis antara lain inflasi September 2025, PMI Manufaktur, serta neraca perdagangan Agustus 2025.

Pada Agustus 2025, Indonesia mencatat deflasi 0,08 persen (mtm) dengan inflasi tahunan 2,31 persen (yoy).

PMI Manufaktur pada bulan yang sama berada di level 51,5, kembali masuk zona ekspansi setelah empat bulan mengalami kontraksi.

Sementara itu, neraca perdagangan Juli 2025 surplus 23,65 miliar dolar AS, ditopang ekspor nonmigas meski migas masih defisit.

Sentimen Global

Dari sisi global, pasar menanti rilis data ketenagakerjaan Amerika Serikat yang diperkirakan menunjukkan penambahan 39.000 tenaga kerja nonpertanian dengan tingkat pengangguran 4,3 persen.

Data ini penting bagi arah kebijakan bank sentral AS The Fed setelah pemangkasan suku bunga pertama tahun ini, dengan peluang pemangkasan lanjutan pada Oktober dan Desember 2025.

Jika data tenaga kerja kuat, The Fed berpotensi memperlambat pemangkasan suku bunga, namun jika lemah, muncul kekhawatiran resesi.

Inflasi AS yang masih tinggi membuat kebijakan moneter tetap menantang.

Pekan ini AS juga akan merilis laporan JOLTS Agustus 2025, data pengangguran September 2025, dan non-farm payroll (NFP).

Sebelumnya, lowongan kerja turun ke 7,18 juta, level terendah dalam 10 bulan, sementara pengangguran Agustus naik ke 4,3 persen.

Bursa Global

Pada Jumat (26/9/2025), bursa Eropa ditutup menguat, dengan Euro Stoxx 50 naik 1,01 persen, FTSE 100 Inggris naik 0,77 persen, DAX Jerman naik 0,87 persen, dan CAC Prancis naik 0,97 persen.

Bursa AS di Wall Street juga mencatat penguatan, dengan Dow Jones naik 0,65 persen ke 46.247,29, S&P 500 naik 0,59 persen ke 6.643,70, dan Nasdaq naik 0,44 persen ke 224.503,85.

Sementara itu, bursa Asia pagi ini bergerak variatif.

Indeks Nikkei melemah 380,49 poin atau 0,92 persen ke 44.979,00, Shanghai turun 13,49 poin atau 0,35 persen ke 3.814,78, Hang Seng naik 254,30 poin atau 0,91 persen ke 26.367,50, dan Strait Times menguat tipis 2,95 poin atau 0,07 persen ke 4.268,78.

Penulis :
Ahmad Yusuf