
Pantau.com - Perubahan gaya hidup hingga pola konsumsi masyarakat saat ini ternyata juga mendistrupsi sektor ritel. Beberapa ritel modern memutuskan untuk tutup, misalnya yang terbaru yakni Hero menutup beberapa operasi gerainya. Kemudian juga Neo Soho memutuskan untuk segera menutup gerainya.
Pengamat ekonomi Faisal Basri menilai, hal ini terjadi karena adanya perubahan model belanja masyarakat. Menurutnya, harus ada perubahan juga yang dilakukan oleh para pelaku bisnis ritel modern.
"Ini kan terjadi perubahan model belanja, oleh karena itu, setiap retailer harus mengubah model bisnisnya, jangan hanya (membahas) yang tutup aja; Transmart pertumbuhan dimana-mana seluruh Indonesia, jadi yang dihitung netto nya," ujarnya saat ditemui di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (15/1/2018).
Baca juga: Waduh! Faisal Basri: Ada Menteri Buat 'Jalan Tol' Muluskan Impor, Siapa?
Faisal menilai, pergeseran ini kecil namun harus direspon dengan perubahan untuk memastikan bisnis para pelaku ritel dapat tetap bertahan.
"Shifting kecil, (perubahan) model bisnisnya kalau anda lihat Transmart (sekarang) tempat makan lebih banyak, belanjanya ada tetap. Pola, gaya konsumsi, lihat deh, misalnya di Citywalk lebih banyak tempat makannya," ungkapnya.
Baca juga: Jauh Sebelum Freeport! Merekalah Penemu Tambang Terbesar di Indonesia
Lebih lanjut kata dia, tidak ada hubungannya dengan daya beli masyarakat. Sebab kata dia, data menunjukkan bahwa daya beli masyarakat justru mengalami peningkatan.
"Enggak ada urusan daya beli, konstan 5 persen naik, barang-barang ritel bangus, FMCG (Fast Moving Consumer Good) naik, jadi enggak ada hubungan dengan daya beli. Tidak ada tanda-tanda (seperti itu)," ungkapnya.
"Fenomena baru yang harus ditangkap oleh pebisnis berubahlah semuanya, blue bird aja berubah," pungkasnya.
- Penulis :
- Nani Suherni