billboard mobile
FLOII Event 2025 - Paralax
ads
Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Muhdi Dorong Modernisasi Pertanian untuk Tarik Minat Generasi Muda Jadi Petani

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Muhdi Dorong Modernisasi Pertanian untuk Tarik Minat Generasi Muda Jadi Petani
Foto: (Sumber: Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Dr. Muhdi saat kunjungan kerja di Kelurahan Kalirejo, Kabupaten Semarang, Jumat (10/10/2025). ANTARA/Zuhdiar Laeis.)

Pantau - Anggota DPD RI asal Jawa Tengah, Muhdi, menegaskan bahwa pemerintah harus segera menarik minat generasi muda untuk terjun ke sektor pertanian dengan cara melakukan modernisasi sistem pertanian.

"Saya rasa negara atau pemerintah mestinya harus punya cara bagaimana agar anak-anak muda tertarik menjadi petani," ujarnya saat kunjungan kerja di Ungaran, Kabupaten Semarang, Jumat.

Pernyataan itu disampaikan saat ia meninjau kegiatan tebus murah sembako, menyerahkan bantuan peralatan olahraga, dan berdiskusi tentang Koperasi Merah Putih di Kelurahan Kalirejo, Kabupaten Semarang.

Regenerasi Petani Terancam, Modernisasi Jadi Kunci

Muhdi mengakui bahwa generasi muda saat ini kurang berminat menjadi petani.

Kondisi ini dinilainya berbahaya karena dapat mengancam regenerasi petani di masa mendatang.

Padahal, Jawa Tengah telah ditetapkan sebagai salah satu provinsi penopang ketahanan pangan nasional.

"Caranya seperti apa? Di samping fasilitasi dari pemerintah, misalnya pupuk harus tersedia, tapi lebih dari itu harus ada modernisasi pertanian di Jateng," katanya.

Ia menilai bahwa generasi muda tidak tertarik dengan cara bertani yang lama atau tradisional.

Oleh karena itu, ia menegaskan bahwa modernisasi dalam pertanian menjadi syarat mutlak untuk mengatasi persoalan regenerasi petani.

Stabilitas Harga Komoditas Pascapanen Juga Diperlukan

Selain modernisasi, Muhdi juga menyoroti pentingnya adanya jaminan harga komoditas pascapanen.

Ia menilai bahwa fluktuasi harga yang merugikan petani menjadi salah satu penyebab rendahnya minat generasi muda di sektor ini.

"Di kita kadang-kadang kan begitu panen, harga terus anjlok," kata mantan Rektor Universitas PGRI Semarang (Upgris) itu.

Untuk itu, ia menyebut telah melakukan peninjauan langsung ke Bulog guna mendorong lembaga tersebut lebih aktif dalam menjaga stabilitas harga.

"Bulog juga akan didorong betul agar menjadi satu lembaga yang pada saat panen bisa membeli seluruh hasil panen dengan harga yang bagus di tingkat petani," ujarnya.

Muhdi menjelaskan bahwa Bulog nantinya akan menyalurkan komoditas tersebut pada masa paceklik atau ketika terjadi kelangkaan.

Langkah ini dinilai akan mencegah harga jual ke masyarakat menjadi terlalu mahal.

"Ini kan fungsi Bulog yang kami harapkan, dan nampaknya ini betul-betul didorong, digerakkan," katanya.

Ia juga berharap Koperasi Merah Putih bisa menjadi penyedia bahan pokok dengan harga standar atau bahkan lebih murah dari harga pasar.

Muhdi menilai bahwa pembenahan menyeluruh terhadap berbagai aspek tersebut sangat penting dilakukan.

Dengan demikian, generasi muda diharapkan semakin tertarik untuk masuk ke dunia pertanian, apalagi produk pertanian memiliki prospek nilai jual yang cukup baik.

Penulis :
Aditya Yohan