billboard mobile
FLOII Event 2025 - Paralax
ads
Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

IHSG Melemah 15,34 Poin di Tengah Sikap Wait and See Jelang Pertemuan Trump-Xi Jinping

Oleh Arian Mesa
SHARE   :

IHSG Melemah 15,34 Poin di Tengah Sikap Wait and See Jelang Pertemuan Trump-Xi Jinping
Foto: Ilustrasi - Layar digital menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) (sumber: IDX)

Pantau - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (15/10) ditutup melemah 15,34 poin atau 0,19 persen ke posisi 8.051,18 di tengah sikap pelaku pasar yang wait and see menjelang pertemuan antara Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping.

Pasar Cermati Ketegangan AS-China dan Faktor Domestik

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus menjelaskan bahwa pelaku pasar mencermati meningkatnya ketegangan antara Amerika Serikat dan China menjelang pertemuan kedua pemimpin negara tersebut yang dijadwalkan berlangsung pada akhir bulan ini.

"IHSG sempat dibuka menguat, namun kemudian bergerak ke zona negatif hingga penutupan sesi pertama perdagangan," ungkapnya.

Pada sesi kedua, IHSG tetap berada di zona merah hingga perdagangan berakhir.

Meskipun IHSG melemah, indeks LQ45 yang berisi 45 saham unggulan justru mencatatkan kenaikan tipis sebesar 0,25 poin atau 0,03 persen ke posisi 722,14.

Dari dalam negeri, pelemahan IHSG turut dipengaruhi oleh turunnya realisasi penerimaan negara bukan pajak (PNBP) hingga akhir September 2025 sebesar 19,8 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Kondisi tersebut dipicu oleh peralihan dividen BUMN ke platform Danantara serta kekhawatiran investor terhadap potensi eskalasi perang dagang antara Amerika Serikat dan China.

Di sisi lain, sentimen global sedikit terangkat oleh pernyataan bernada dovish dari Ketua The Fed Jerome Powell dan laporan positif dari kinerja sektor perbankan di Amerika Serikat, yang turut mendorong peningkatan selera risiko investor global.

Saham Teknologi Tertekan, Volume Perdagangan Tinggi

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, empat sektor mencatatkan penguatan, yaitu sektor barang konsumen primer naik 0,72 persen, sektor infrastruktur naik 0,37 persen, sektor keuangan naik 0,11 persen, serta satu sektor lainnya tidak disebutkan secara rinci.

Sementara itu, tujuh sektor mengalami pelemahan, dengan sektor teknologi turun paling dalam sebesar 3,34 persen, disusul sektor transportasi dan logistik yang turun 3,27 persen serta sektor industri yang melemah 0,86 persen.

Saham yang mencatatkan penguatan tertinggi antara lain KICI, MBTO, CBRE, SOHO, dan PUDP.

Sementara saham yang mengalami pelemahan terbesar adalah SOSS, SSTM, MLPT, ASRM, dan AYLS.

Frekuensi perdagangan tercatat sebanyak 2.698.254 kali transaksi, dengan volume saham mencapai 36,16 miliar lembar dan nilai transaksi sebesar Rp29,95 triliun.

Terdapat 232 saham yang menguat, 449 saham yang melemah, dan 122 saham stagnan.

Bursa saham regional Asia mencatatkan hasil beragam pada perdagangan sore ini.

Indeks Nikkei naik 834,68 poin atau 1,78 persen ke posisi 47.682,00.

Indeks Hang Seng naik 469,25 poin atau 1,84 persen ke posisi 25.910,48.

Indeks Shanghai menguat 46,98 poin atau 1,22 persen ke posisi 3.912,50.

Namun, indeks Strait Times melemah 37,22 poin atau 0,84 persen ke posisi 4.389,84.

Penulis :
Arian Mesa