
Pantau - Investasi di sektor hilirisasi menunjukkan lonjakan signifikan pada triwulan III 2025 dengan total nilai mencapai Rp150,6 triliun, atau tumbuh 64,6 persen secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Kontribusi sektor hilirisasi menyumbang 30,6 persen dari total investasi nasional yang tercatat sebesar Rp491,4 triliun pada periode yang sama.
Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan Roeslani dalam konferensi pers di Jakarta pada Jumat, 17 Oktober 2025.
Rincian Investasi Sektor Hilirisasi
Sektor hilirisasi yang paling besar menyerap investasi adalah hilirisasi mineral dengan total Rp97,8 triliun.
Sektor hilirisasi perkebunan dan kehutanan menyerap Rp35,9 triliun, disusul oleh sektor minyak dan gas bumi sebesar Rp15,4 triliun, dan perikanan serta kelautan sebesar Rp1,5 triliun.
Lima wilayah dengan nilai investasi hilirisasi tertinggi pada triwulan III 2025 adalah Sulawesi Tengah sebesar Rp28,7 triliun, Jawa Barat Rp15 triliun, Maluku Utara Rp14,3 triliun, Nusa Tenggara Barat (NTB) Rp14,1 triliun, dan Jawa Timur Rp9,8 triliun.
Capaian Januari–September 2025 dan Dominasi Mineral
Secara kumulatif, realisasi investasi hilirisasi dari Januari hingga September 2025 mencapai Rp431,4 triliun atau meningkat 58,1 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2024.
Proyek hilirisasi mineral dan perkebunan masih menjadi sektor dominan dalam realisasi investasi tersebut.
Lima daerah dengan realisasi investasi hilirisasi terbesar selama sembilan bulan pertama 2025 adalah Sulawesi Tengah dengan Rp84,2 triliun, Maluku Utara Rp48,2 triliun, Jawa Barat Rp43,7 triliun, NTB Rp32 triliun, dan Jawa Timur Rp28 triliun.
"Tetap memang masih didominasi oleh hilirisasi mineral, dalam hal ini nikel. Karena kita memang penghasil, reserve nikel terbesar," ungkap Rosan.
Ia menambahkan bahwa capaian ini menunjukkan komitmen Indonesia dalam memperkuat industrialisasi berbasis sumber daya alam.
Selain itu, ia menilai tren positif ini mendukung transisi energi serta penguatan ekonomi hijau di masa mendatang.
- Penulis :
- Arian Mesa
- Editor :
- Arian Mesa