
Pantau - CEO Danantara, Rosan Roeslani, mengungkapkan rencana rasionalisasi jumlah perusahaan BUMN dari 1.044 entitas menjadi hanya sekitar 230–340 perusahaan dalam lima tahun ke depan.
Langkah ini mencakup rasionalisasi pada seluruh lapisan struktur BUMN, mulai dari perusahaan induk, anak, hingga cucu perusahaan.
Menurut Rosan, jumlah BUMN awalnya hanya sekitar 800, namun terus berkembang hingga mencapai lebih dari seribu entitas yang tersebar di 12 sektor industri.
"Kita ingin membuat ini efektif, efisien dari seribu perusahaan BUMN. Kita sudah reviu, mungkin arahnya hanya sampai 230-340 BUMN nantinya, lima tahun ke depan," ungkapnya.
Dukungan Presiden dan Arahan Strategis
Presiden RI Prabowo Subianto menyatakan dukungannya terhadap upaya rasionalisasi BUMN dan menyetujui target pengurangan jumlah menjadi sekitar 200 entitas.
Prabowo menilai langkah ini dapat meningkatkan rasio profitabilitas atau Return on Asset (RoA) BUMN, yang selama ini hanya berkisar 1–2 persen.
Ia telah memberikan arahan langsung kepada Rosan Roeslani untuk melaksanakan program tersebut secara bertahap dan terukur.
Presiden juga meminta manajemen Danantara untuk mengelola BUMN sesuai dengan standar bisnis internasional yang kompetitif.
Fokus pada Kualitas dan SDM
Rosan menegaskan bahwa rasionalisasi ini merupakan bagian dari target Danantara sebagai Badan Pengelola Investasi, dengan fokus tidak hanya pada keuntungan finansial semata.
"Itu memang target dari kami, karena kami tidak berbicara soal angka, kami berbicara mengenai kualitas. Dan saya juga bilang, kalau di kita bukan bicara hanya untung dan rugi, tapi kita lebih bicara sumber daya manusia juga," ia mengungkapkan.
Penerapan strategi ini juga mencakup upaya perekrutan talenta terbaik, baik dari dalam maupun luar negeri, untuk mendukung transformasi BUMN agar lebih efisien, transparan, dan siap bersaing secara global.
- Penulis :
- Shila Glorya