
Pantau - Desa Tepian Terap di Kutai Timur, Kalimantan Timur, kini memiliki pembangkit listrik sendiri berbasis energi air dari Sungai Jiwata melalui Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) yang menjadi sumber kehidupan dan denyut ekonomi masyarakat.
PLTMH yang dibangun di tepi Sungai Jiwata menghasilkan dengung konstan yang mengalirkan energi listrik 24 jam ke seluruh desa.
"Inilah sungai yang betul-betul mengalirkan cahaya dalam kehidupan kami," ungkap warga setempat.
Sebelumnya, Desa Tepian Terap merupakan titik buta elektrifikasi nasional yang tidak terjangkau jaringan listrik PLN, meski berulang kali dijanjikan pembangunan oleh pihak terkait.
Berjarak sekitar 154 kilometer dari Sangatta, ibu kota Kabupaten Kutai Timur, desa ini terpencil di seberang Teluk Sangkulirang dengan jumlah penduduk sekitar 1.300 jiwa.
Kemandirian Energi Picu Produktivitas dan Ekonomi Warga
Kehadiran listrik dari PLTMH telah mendorong peningkatan produktivitas warga.
Kini, kedai kopi sederhana bisa tetap buka hingga malam hari dengan penerangan lampu bohlam 10 watt.
Ibu rumah tangga dapat menyelesaikan pesanan kue hingga larut malam tanpa terganggu gelap.
Anak-anak pun bisa belajar di malam hari tanpa harus menggunakan pelita.
Sungai Jiwata yang sebelumnya hanya digunakan untuk kebutuhan air dan transportasi, kini dimanfaatkan sebagai sumber energi yang menggerakkan desa.
Arus deras sungai diubah menjadi energi listrik melalui teknologi mikro hidro yang dibangun secara mandiri oleh warga.
Kepala Desa Tepian Terap, Eko, menyampaikan bahwa kehadiran listrik telah melahirkan minimal 33 usaha mikro baru di desa tersebut.
"Listrik dari sungai telah mengubah Tepian Terap dari desa yang terisolasi menjadi ekosistem ekonomi kecil yang berdenyut," ungkapnya.
Jenis usaha mikro yang tumbuh meliputi toko kelontong yang kini dapat menjual es batu, bengkel motor yang bisa buka malam hari, usaha kue yang tidak lagi dibatasi waktu, hingga jasa pertukangan yang memanfaatkan peralatan listrik.
Warga Tepian Terap menganut filosofi hidup seperti air—terus mengalir dan mencari jalan keluar dari kebuntuan, termasuk dalam hal akses terhadap energi.
- Penulis :
- Aditya Yohan