billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

IHSG Dibuka Menguat di Tengah Optimisme Pemangkasan Suku Bunga The Fed dan Sentimen Global Positif

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

IHSG Dibuka Menguat di Tengah Optimisme Pemangkasan Suku Bunga The Fed dan Sentimen Global Positif
Foto: (Sumber: Pengunjung melihat layar yang menampilkan pergerakan harga saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (27/10/2025). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/agr​​​​​​..)

Pantau - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu pagi, 29 Oktober 2025, dibuka menguat sebesar 14,75 poin atau 0,18 persen ke level 8.107,38, seiring dengan meningkatnya optimisme pelaku pasar terhadap potensi pemangkasan suku bunga acuan oleh Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed).

Sementara itu, indeks LQ45 justru mencatatkan penurunan sebesar 0,57 poin atau 0,07 persen ke posisi 822,04.

"IHSG berpeluang rebound hari ini setelah dua hari melemah, dengan koreksi yang mulai mengecil dan sentimen positif menjelang keputusan suku bunga The Fed yang diperkirakan akan kembali dipangkas," ujar analis pasar.

Pelaku pasar global menantikan keputusan The Fed yang diprediksi memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) menjadi kisaran 3,75–4 persen.

Jika terealisasi, tingkat suku bunga ini akan menjadi yang terendah sejak Desember 2022.

Sentimen The Fed, Hubungan Dagang Global, dan Kebijakan Energi Nasional Warnai Pergerakan Pasar

Pemangkasan suku bunga The Fed terjadi di tengah tantangan ekonomi Amerika Serikat, termasuk tren pelemahan inflasi dan melambatnya pasar tenaga kerja.

Namun, terdapat perbedaan pandangan di internal The Fed antara kelompok yang mendukung pemangkasan lanjutan dan pihak yang masih ingin mempertahankan suku bunga tinggi guna menjaga tekanan inflasi.

Di sisi lain, sentimen positif juga datang dari meredanya ketegangan hubungan dagang antara Amerika Serikat dan China menjelang pertemuan antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping, yang diharapkan menghasilkan kemajuan dalam negosiasi dagang.

Selain itu, pasar Asia juga menyoroti pertemuan Presiden Trump dengan Perdana Menteri Jepang, Sanae Takaichi, yang berlangsung pada 28 Oktober.

Pertemuan tersebut menghasilkan kesepakatan kerangka kerja untuk mengamankan pasokan rare earth minerals serta janji Jepang memberikan paket investasi senilai 550 miliar dolar AS ke Amerika Serikat.

Paket tersebut mencakup sektor pembuatan kapal, pembelian kedelai, gas alam, dan truk pick-up.

Dari dalam negeri, pemerintah Indonesia berencana menerapkan kebijakan biodiesel B50 pada tahun 2026, yang akan meningkatkan kandungan Crude Palm Oil (CPO) dalam bahan bakar solar.

Untuk memenuhi kebutuhan tambahan CPO, pemerintah mempertimbangkan opsi seperti pengurangan ekspor, penerapan domestic market obligation (DMO), peningkatan produksi, dan pembukaan lahan sawit baru.

Bursa Global Bergerak Bervariasi, Wall Street Kompak Menguat

Pada perdagangan Selasa (28/10), bursa saham Eropa ditutup melemah:

  • Euro Stoxx 50 turun 0,14 persen
  • DAX Jerman turun 0,12 persen
  • CAC Prancis turun 0,27 persen
  • Hanya FTSE 100 Inggris yang naik 0,4 persen

Sementara itu, bursa saham Amerika Serikat kompak ditutup menguat:

  • Dow Jones naik 0,34 persen ke 47.706,60
  • S&P 500 naik 0,23 persen ke 6.891,51
  • Nasdaq Composite naik 0,80 persen ke 26.012,75

Pada pembukaan pasar Asia Rabu pagi, pergerakan bursa menunjukkan tren bervariasi:

  • Nikkei Jepang naik 1.005,82 poin atau 2,00 persen ke 51.253,00
  • Shanghai Composite naik 6,45 poin atau 0,17 persen ke 3.994,25
  • Hang Seng turun 87,56 poin atau 0,33 persen ke 25.346,50
  • Strait Times turun 12,14 poin atau 0,27 persen ke 4.437,07
Penulis :
Ahmad Yusuf