
Pantau - Di tengah dinamika ekonomi global yang penuh gejolak, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa digambarkan sebagai sosok tenang dan rasional yang menunggangi medan ekonomi dengan penuh kendali melalui kebijakan fiskal yang adaptif dan penuh optimisme.
Purbaya menilai bahwa perekonomian Indonesia tetap menunjukkan ketangguhan meskipun dunia sedang menghadapi tekanan eksternal.
Optimisme Nasional di Tengah Badai Global
Dalam keterangannya, Purbaya menyatakan bahwa Indonesia memiliki prospek ekonomi yang semakin positif.
Ia menyebutkan sejumlah faktor yang menopang ketahanan ekonomi nasional, antara lain pertumbuhan ekonomi yang solid, inflasi yang stabil, perbaikan kinerja ekspor, serta tren penurunan suku bunga global.
Pemerintah, menurutnya, harus cermat dalam menjaga keseimbangan antara menahan inflasi dan mendorong pertumbuhan.
Kebijakan fiskal, APBN, dan stabilitas harga menjadi “pelana besar” yang menjaga arah ekonomi tetap pada jalurnya.
Ia menekankan bahwa kebijakan ekonomi tidak hanya menyasar angka-angka makro, tetapi juga mencerminkan upaya menjaga kepercayaan publik.
Kebijakan Fiskal sebagai Orkestra Ekonomi
Purbaya menggambarkan kebijakan fiskal seperti orkestra raksasa, di mana setiap instrumen—seperti pajak, belanja publik, dan subsidi—harus dimainkan dengan seimbang dan presisi.
Sebagai konduktor, Menteri Keuangan tidak hanya membaca angka, tapi juga membaca emosi ekonomi masyarakat.
Ia mengacu pada teori behavioral economics dari Daniel Kahneman yang menyatakan bahwa publik cenderung merespons persepsi risiko ketimbang fakta objektif.
Karena itu, menjaga suasana hati bangsa agar tetap percaya pada arah kebijakan menjadi bagian dari peran penting pemerintah.
Kebijakan yang tangguh, menurut Purbaya, bukan hanya soal menekan defisit, tetapi juga soal memahami psikologi publik—mengetahui kapan harus mengetatkan anggaran dan kapan memberi ruang napas.
Gaya “koboi” Purbaya yang tetap tenang menghadapi tekanan global dianggap mencerminkan kepemimpinan yang tidak panik dan tetap menjaga arah ekonomi nasional.
Peran Individu dalam Ekosistem Ekonomi
Meski pemerintah memegang kendali atas arah ekonomi, peran masyarakat tetap krusial.
Orkestra ekonomi tidak akan berjalan jika masyarakat sebagai pemain tidak ikut berirama.
Literasi keuangan dan kesadaran kolektif menjadi fondasi bagi keseimbangan ekonomi di tingkat rumah tangga.
Mengacu pada definisi Biro Perlindungan Keuangan Konsumen (CFPB) di Amerika Serikat, kesejahteraan finansial mencakup kemampuan memenuhi kebutuhan tanpa stres berlebih, memiliki dana darurat, dan merasa aman menghadapi masa depan.
Hal ini menandakan bahwa kesehatan keuangan bukan hanya soal nominal, tetapi juga soal rasa tenteram dan kemampuan mengelola risiko.
Dalam penutupnya, artikel ini menekankan bahwa setiap individu tetap memiliki peran penting di tengah tantangan ekonomi.
Sebagaimana ditegaskan, "menjaga diri agar tetap waras secara finansial" adalah bentuk nyata kontribusi setiap warga dalam menjaga stabilitas bangsa.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf










