billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

IHSG Dibuka Menguat 22,51 Poin di Tengah Optimisme Laporan Keuangan dan Sinyal Positif dari AS-China

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

IHSG Dibuka Menguat 22,51 Poin di Tengah Optimisme Laporan Keuangan dan Sinyal Positif dari AS-China
Foto: (Sumber: Arsip foto - Pengunjung melintas di depan layar yang menampilkan pergerakan harga saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (27/10/2025). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Senin (27/10) ditutup melemah 154,57 poin atau 1,87 persen ke level 8.117,15. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/YU.)

Pantau - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat, 31 Oktober 2025, dibuka menguat sebesar 22,51 poin atau 0,28 persen ke level 8.206,57, didorong oleh musim rilis laporan keuangan kuartal III-2025 dan sentimen global yang beragam.

Rilis Laporan Keuangan Dorong Optimisme Domestik

Indeks LQ45, yang berisi 45 saham unggulan, juga tercatat naik tipis sebesar 0,34 poin atau 0,04 persen ke posisi 837,28.

Menurut Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas, laporan keuangan dari sejumlah bank besar menunjukkan kinerja yang solid, sehingga memberikan dorongan positif terhadap pergerakan pasar saham dalam negeri.

IHSG sebelumnya juga mencatatkan penguatan dua hari berturut-turut, dengan sentimen positif yang masih berlanjut seiring optimisme terhadap kinerja emiten sepanjang kuartal ketiga 2025.

Sentimen Global Campuran: Suku Bunga The Fed dan Kesepakatan AS-China

Dari pasar global, perhatian pelaku pasar tertuju pada keputusan Federal Reserve (The Fed) yang memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 3,75–4 persen.

Namun, pernyataan Ketua The Fed Jerome Powell bahwa belum ada kepastian pemangkasan lanjutan pada Desember membuat pasar kehilangan sebagian optimismenya.

Hal ini tercermin dari penurunan ekspektasi pasar terhadap pemangkasan suku bunga lanjutan, dari sebelumnya 90 persen menjadi 70 persen.

Sinyal positif datang dari pertemuan antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping dalam KTT APEC di Korea Selatan.

Kesepakatan yang dihasilkan meliputi:

  • Kerja sama pemberantasan fentanil
  • Pembelian kedelai AS oleh China
  • Penurunan tarif perdagangan AS terhadap produk China
  • Penundaan kontrol ekspor logam tanah jarang

Namun, pelaku pasar masih bersikap hati-hati, terutama setelah proyeksi data PMI manufaktur China menunjukkan penurunan ke angka 49,6, yang menandakan kontraksi dan potensi kebutuhan akan stimulus tambahan.

Wall Street dan Bursa Global Bergerak Beragam

Pada perdagangan Kamis, 30 Oktober 2025, bursa saham Eropa ditutup mayoritas melemah:

  • Euro Stoxx 50 turun 0,02 persen
  • DAX Jerman melemah 0,02 persen
  • CAC Prancis melemah 0,53 persen
  • FTSE 100 Inggris naik tipis 0,04 persen

Sementara itu, Wall Street juga ditutup melemah serentak:

  • Dow Jones turun 0,23 persen ke 47.521,81
  • S&P 500 terkoreksi 1 persen ke 6.822,11
  • Nasdaq merosot 1,58 persen ke 23.581,14

Di bursa regional Asia Jumat pagi, pergerakan saham terlihat bervariasi:

  • Nikkei menguat 659,89 poin atau 1,23 persen ke 51.957,00
  • Shanghai turun 11,34 poin atau 0,31 persen ke 3.974,78
  • Hang Seng melemah 60,69 poin atau 0,29 persen ke 26.200,55
  • Strait Times turun 0,27 poin atau 0,01 persen ke 4.437,35
Penulis :
Ahmad Yusuf