Pantau - Komisi IV DPR RI menyampaikan apresiasi atas capaian signifikan sektor pangan nasional pada tahun pertama pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, terutama dalam hal swasembada beras, jagung, dan komoditas strategis lainnya.
Capaian tersebut dinilai sebagai hasil kebijakan swasembada pangan yang mulai dijalankan sejak Oktober 2024, dengan dampak nyata berupa penghentian impor beras pada tahun 2025 setelah sebelumnya Indonesia mengimpor lebih dari 7,5 juta ton pada periode 2023–2024.
Produksi dan Kesejahteraan Petani Meningkat
Produksi beras tahun 2025 diperkirakan mencapai 34,77 juta ton, meningkat 13,54 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Nilai Tukar Petani (NTP) tercatat sebesar 124,36, jauh melampaui target pemerintah sebesar 110, menunjukkan peningkatan kesejahteraan petani.
Reformasi distribusi pupuk disertai penurunan harga hingga 20 persen dinilai efektif dalam menekan biaya produksi dan mendorong produktivitas.
Penetapan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) gabah sebesar Rp6.500 per kilogram yang dibarengi jaminan pembelian oleh negara turut memperkuat posisi tawar petani.
Pentingnya Konsistensi Kebijakan dan Dukungan Regulasi
Anggota Komisi IV DPR RI Abdul Kharis menekankan pentingnya kesinambungan kebijakan dan dukungan regulasi guna memperkuat fondasi kedaulatan pangan nasional ke depan.
Apresiasi juga disampaikan kepada Menteri Pertanian atas kontribusinya dalam merealisasikan visi dan agenda strategis pangan Presiden Prabowo.
- Penulis :
- Gerry Eka
