Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Bappenas Tekankan Nilai Strategis Pembiayaan Luar Negeri dalam Penguatan Inovasi dan Kelembagaan

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Bappenas Tekankan Nilai Strategis Pembiayaan Luar Negeri dalam Penguatan Inovasi dan Kelembagaan
Foto: (Sumber : Wakil Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Wakil Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Febrian Alphyanto Ruddyard dalam agenda Development Partner Coordination Meeting, Jakarta, Senin (24/11/2025). ANTARA/HO- (Bappenas).)

Pantau - Wakil Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Wakil Kepala Bappenas Febrian Alphyanto Ruddyard menyampaikan bahwa pembiayaan luar negeri bernilai bukan hanya dari sisi pendanaan.

Nilai Strategis Pembiayaan dan Pentingnya Keterlibatan Mitra

“Nilai dari pembiayaan luar negeri tidak hanya dari pendanaan, tetapi juga dari gagasan, teknologi, inovasi, dan peluang untuk membangun kelembagaan yang lebih kuat,” ungkapnya.

Pernyataan tersebut disampaikan dalam agenda Development Partner Coordination Meeting.

Febrian menegaskan perlunya keterlibatan berkelanjutan melalui diskusi rutin, umpan balik yang jujur, serta pelaporan yang konsisten.

“Kami juga ingin mendorong keterlibatan yang berkelanjutan lewat diskusi rutin, umpan balik yang jujur, dan pelaporan yang konsisten agar bisa menjaga keselarasan dan merespons tantangan baru dengan cepat. Dialog bersama yang terstruktur akan membantu koordinasi, akuntabilitas, dan kualitas keseluruhan kerja sama kita,” ujarnya.

Arah Kebijakan Blue Book 2025–2029 dan Penguatan Pipeline Proyek

Deputi Bidang Pembiayaan dan Investasi Pembangunan Bappenas Putut Hari Satyaka memaparkan arah kebijakan pembiayaan luar negeri serta Daftar Rencana Pinjaman Luar Negeri Jangka Menengah (JRPLN-JM)/Blue Book 2025–2029.

Ia menjelaskan bahwa perencanaan pembiayaan dilakukan melalui tahapan Blue Book sebagai daftar rencana awal, Green Book sebagai daftar prioritas, dan Daftar Kegiatan sebagai tahap final implementasi.

Tujuan tahapan tersebut adalah memperkuat seluruh proses dan mempercepat persetujuan implementasi.

Blue Book 2025–2029 yang diterbitkan pada 17 Oktober 2025 menjadi rujukan utama pipeline proyek pembiayaan luar negeri.

Blue Book memuat usulan proyek dari kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah agar dukungan eksternal selaras dengan prioritas nasional, strategi sektoral, dan percepatan pembangunan wilayah.

Pertemuan tersebut dihadiri lebih dari 30 perwakilan kedutaan, lembaga keuangan internasional, serta lembaga pembangunan bilateral dan multilateral.

Pejabat Kementerian Keuangan serta Bappenas juga hadir membahas transisi dari Blue Book menuju Green Book dan penguatan penyiapan proyek.

“Kita perlu memastikan bahwa pipeline proyek semakin kuat, tidak terjadi duplikasi, dan proses persetujuan serta implementasinya dapat berlangsung lebih cepat dan efektif,” ungkap Putut.

Keterlibatan semua mitra pembangunan diharapkan meningkatkan kualitas pipeline, efektivitas pembiayaan luar negeri, dan akuntabilitas kerja sama.

Upaya ini ditujukan untuk mendukung pencapaian RPJMN 2025–2029.

Penulis :
Aditya Yohan