
Pantau - Badan Pusat Statistik (BPS) memproyeksikan peningkatan signifikan pada produksi dan luas panen jagung nasional sepanjang tahun 2025, masing-masing sebesar 9 persen dan 8,95 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Produksi Jagung Meningkat, Kebutuhan Pakan Aman
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini, menyampaikan bahwa berdasarkan survei Kerangka Sampel Area (KSA) pada Oktober 2025, luas panen jagung dari November 2025 hingga Januari 2026 diperkirakan mencapai 0,62 juta hektare.
Angka tersebut menunjukkan kenaikan sebesar 0,11 juta hektare atau 20,91 persen secara tahunan.
Secara keseluruhan, potensi luas panen jagung sepanjang tahun 2025 diperkirakan mencapai 2,78 juta hektare, naik 0,23 juta hektare atau 8,95 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
"Potensi luas panen ini sudah termasuk tanaman jagung yang akan dipanen bukan untuk dipipil, misalnya yang dipanen muda atau yang dipanen untuk hijauan pakan," ungkapnya.
Dari sisi produksi, BPS memperkirakan total produksi jagung nasional akan mencapai 16,5 juta ton pada tahun 2025.
Angka ini naik 1,36 juta ton atau 9 persen dibandingkan periode Januari–Desember 2024.
"Angka potensi masih dapat berubah tergantung pada kondisi tanaman jagung sepanjang September hingga November tahun ini, seperti karena adanya serangan hama atau organisme pengganggu tanaman, kemudian banjir, kekeringan, waktu pelaksanaan panen oleh petani dan lain sebagainya," ia mengungkapkan.
Pemerintah dan FAO Pastikan Ketahanan Pangan
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman sebelumnya memastikan bahwa produksi beras dan jagung nasional dalam kondisi aman.
Menurutnya, dengan kondisi tersebut, Indonesia tidak memerlukan kebijakan impor karena ketersediaan pangan mencukupi kebutuhan masyarakat sepanjang tahun.
Dalam Rapat Kerja Komisi IV DPR RI di Jakarta pada Senin, 24 November 2025, Amran menyatakan bahwa capaian ini merupakan hasil kerja keras seluruh jajaran pemerintah dan dukungan kuat dari para pemangku kepentingan di sektor pertanian.
Keyakinan serupa juga disampaikan oleh Food and Agriculture Organization (FAO), yang memproyeksikan produksi beras nasional pada tahun 2025 bisa mencapai 35,6 juta ton.
Proyeksi FAO tersebut menunjukkan bahwa swasembada pangan Indonesia semakin kuat dan berkelanjutan.
Untuk komoditas jagung, produksi pipilan kering dengan kadar air 14 persen diperkirakan mencapai 16,55 juta ton, atau meningkat 9,34 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Dengan angka tersebut, kebutuhan pakan dipastikan dapat dipenuhi tanpa perlu melakukan impor.
- Penulis :
- Arian Mesa







