Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Rupiah Menguat Tipis di Tengah Antisipasi IKK dan Kebijakan Suku Bunga The Fed

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Rupiah Menguat Tipis di Tengah Antisipasi IKK dan Kebijakan Suku Bunga The Fed
Foto: (Sumber : Petugas menunjukkan uang pecahan dolar AS dan rupiah di Bank BSI, Jakarta. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/Spt/pri.)

Pantau - Nilai tukar rupiah ditutup menguat tipis terhadap dolar Amerika Serikat pada perdagangan Selasa, 9 Desember 2025, dengan kenaikan sebesar 1 poin atau setara 0,01 persen.

Rupiah bergerak dari posisi Rp16.695 menjadi Rp16.694 per dolar AS.

Penguatan Terbatas Dipengaruhi Antisipasi Data IKK

Analis Doo Financial Futures, Lukman Leong, menyebut penguatan rupiah didorong oleh sikap investor yang cenderung wait and see menjelang rilis data Indeks Kepercayaan Konsumen (IKK) Indonesia.

"Rupiah diperkirakan akan datar terhadap dolar AS dengan kecenderungan menguat terbatas. Investor wait and see mengantisipasi rilis data indeks kepercayaan konsumen Indonesia yang diperkirakan akan sedikit lebih tinggi," ungkap Lukman.

Bank Indonesia mencatat IKK pada Oktober 2025 berada di level 121,2, meningkat dari 115,0 pada bulan sebelumnya.

Kenaikan tersebut ditopang oleh dua komponen utama: Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) yang naik dari 102,7 menjadi 109,1, dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) yang naik dari 127,2 menjadi 133,4.

Untuk November 2025, IKK diperkirakan naik tipis ke angka 122.

Sentimen Global: Pelaku Pasar Tunggu Keputusan The Fed

Di sisi lain, nilai tukar rupiah juga dipengaruhi oleh sentimen global, khususnya ekspektasi pasar terhadap keputusan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (The Fed).

Indeks dolar AS cenderung datar menjelang rapat Federal Open Market Committee (FOMC) yang akan digelar minggu ini.

"Indeks dolar AS sendiri terpantau datar oleh antisipasi FOMC besok. The Fed diperkirakan akan memangkas suku bunga 25 basis poin, namun akan memberikan pernyataan hawkish akan prospek pemangkasan ke depannya," jelas Lukman.

Kombinasi faktor domestik dan global tersebut membuat pergerakan rupiah cenderung stabil dengan ruang penguatan terbatas dalam jangka pendek.

Penulis :
Ahmad Yusuf