
Pantau - Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Gerakan Ekonomi Kreatif Nasional (GEKRAFS) Nusa Tenggara Timur (NTT) resmi dilantik untuk periode 2025–2028 pada Jumat (12/12/25). Pelantikan ini menjadi tonggak penguatan peran ekonomi kreatif berbasis kearifan lokal dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional.
Pelantikan tersebut dihadiri Billy Mambrasar, Wakil Direktur Hubungan Internasional DPP GEKRAFS, Arifin Ihsan Rismansyah selaku Ketua OKK DPP GEKRAFS dan Rean Erlanda Maliki sebagai Koordinator Wilayah Tengah DPP GEKRAFS.
Sementara itu, kepengurusan DPW GEKRAFS Nusa Tenggara Timur periode 2025–2028 dipimpin oleh Serena Cosgrova Francis sebagai Ketua DPW GEKRAFS NTT, didampingi Andi Zulkifli sebagai Sekretaris dan Grace Natalia Putri Hengki Famdale sebagai Bendahara.
Ketua Umum GEKRAFS, Kawendra Lukistian, dalam sambutannya menegaskan bahwa ekonomi kreatif Indonesia kini memasuki babak baru yang semakin diakui oleh negara, baik dari sisi regulasi maupun pembiayaan.
“Ini adalah fase baru ekonomi kreatif. Ke depan, karya cipta seperti lagu, film, dan produk kreatif lainnya bisa menjadi kolateral atau aset berharga. Ini luar biasa,” ujar Kawendra dalam sambutannya, Jumat (12/12/25).
Ia juga mengungkapkan bahwa beberapa waktu lalu GEKRAFS telah menandatangani nota kesepahaman dengan Kementerian Hukum sebagai langkah konkret memperkuat ekosistem ekonomi kreatif nasional.
Menurut Kawendra, Indonesia memiliki posisi strategis karena menjadi negara pertama yang memiliki Kementerian Ekonomi Kreatif sekaligus Hari Ekonomi Kreatif Nasional. “Ini didorong oleh GEKRAFS sejak tiga tahun lalu. Kita patut bersyukur menjadi bagian dari bangsa yang serius membangun ekonomi kreatif,” katanya.
Ia juga menyinggung hadirnya PP Nomor 24 Tahun 2022 tentang pendanaan berbasis kekayaan intelektual (IP Financing) sebagai angin segar bagi pelaku ekonomi kreatif di daerah.
“Regulasi ini membuka peluang pembiayaan baru bagi pelaku ekraf, termasuk di NTT,” ujar Kawendra.
Kawendra menegaskan bahwa ekonomi kreatif saat ini telah memberikan kontribusi sekitar Rp1.300 triliun terhadap perekonomian nasional. Bahkan, Indonesia tengah bersiap menjadi tuan rumah World Creative Economy Forum di Jakarta pada tahun depan.
“Saya optimistis, bukan hal yang mustahil untuk Indonesia menjadi pusat peradaban ekonomi kreatif dunia. Dan itu harus kita wujudkan bersama, termasuk melalui penguatan GEKRAFS di Nusa Tenggara Timur,” pungkas Kawendra.
Pelantikan DPW GEKRAFS NTT ini diharapkan menjadi awal konsolidasi dan kolaborasi lintas sektor untuk mendorong pelaku ekonomi kreatif lokal naik kelas, berdaya saing, dan berorientasi global.
- Penulis :
- Gerry Eka
- Editor :
- Gerry Eka








