
Pantau - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan bahwa anggaran untuk penanganan bencana di Pulau Sumatera tidak akan menghambat pertumbuhan ekonomi Indonesia secara keseluruhan.
Pembangunan Pascabencana Dorong Pertumbuhan
Purbaya menyebut bahwa meskipun bencana menimbulkan kerugian di daerah terdampak, dampaknya terhadap perekonomian nasional bisa netral bahkan cenderung positif.
"Kalau dihitung-hitung, betul-betul bisa mendorong sedikit. Memang kan lost di sana, tetapi ada pembangunan perumahan dan lain-lain. Itu akan ada pertumbuhan ekonomi tambahan," ungkapnya.
Ia menjelaskan bahwa aktivitas pembangunan kembali seperti perumahan dan infrastruktur akan membangkitkan belanja di daerah, yang pada akhirnya mendorong pertumbuhan ekonomi.
Menurutnya, uang tambahan yang dibelanjakan di daerah terdampak menjadi salah satu alasan mengapa dampak negatif terhadap ekonomi tidak terlalu signifikan.
Skema Pembiayaan dan Kesiapan Anggaran
Kementerian Keuangan mendorong pemanfaatan skema pembiayaan yang sudah ada, termasuk melalui pinjaman daerah ke PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) atau SMI untuk membangun kembali infrastruktur yang rusak.
Pemerintah juga menyatakan kesiapan untuk memberikan keringanan hingga pembebasan kewajiban apabila infrastruktur yang dibiayai melalui pinjaman tersebut rusak total atau hilang akibat bencana.
"Kita lihat kalau infrastrukturnya sudah hilang, ya kita bebasin. Tetapi, kalau masih ada, akan dikurangi sesuai dengan kondisi daerahnya. Kalau jembatannya masih utuh, masa dibebasin. Kita akan lihat kondisinya, tetapi kita siap untuk mengenolkan," ia mengungkapkan.
Purbaya memastikan bahwa anggaran penanganan bencana, termasuk untuk pembangunan rumah sementara dan permanen bagi korban, sudah tersedia dan cukup.
Anggaran tersebut dialokasikan melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), yang juga telah mengajukan tambahan sebesar Rp1,6 triliun.
Saat ini masih terdapat sisa anggaran sekitar Rp1,3 triliun yang bisa digunakan jika diperlukan.
"Kalau dari BNPB anggarannya ada karena kan dipersiapkan BNPB. Masih ada (anggaran), sudah ngajuin Rp1,6 triliun tambahan, masih ada Rp1,3 triliun lagi jika diperlukan. Untuk tahun depan, sudah ada tinggal mereka buat program," tambahnya.
- Penulis :
- Arian Mesa








