
Pantau - Star Energy Geothermal, bagian dari Barito Group, menggandeng perusahaan teknologi global ABB Ltd. untuk melakukan modernisasi sistem otomasi di Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTPB) Wayang Windu, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Modernisasi ini bertujuan mengoptimalkan pasokan listrik dari PLTPB Wayang Windu ke jaringan Jawa–Madura–Bali sekaligus mendukung transisi energi menuju masa depan rendah karbon.
Group CEO Star Energy Geothermal, Hendra Soetjipto Tan, menyatakan bahwa kemitraan dengan ABB menunjukkan komitmen perusahaan dalam mengadopsi teknologi canggih demi efisiensi operasional.
"Dengan bermitra bersama perusahaan teknologi global yang terdepan seperti ABB, kami memanfaatkan keahlian dan solusi inovatif untuk mempercepat langkah menuju masa depan rendah karbon bagi Indonesia," ungkapnya.
Teknologi ABB Tingkatkan Efisiensi dan Stabilitas Operasional
Modernisasi PLTPB Wayang Windu difokuskan pada pembaruan Distributed Control System (DCS) untuk Unit 1 dan Unit 2 menggunakan teknologi ABB Ability™ Symphony Plus DCS.
Teknologi ini memungkinkan pembangkit listrik dikelola secara fleksibel, efisien, dan responsif terhadap fluktuasi beban listrik.
Selain meningkatkan efisiensi operasional, sistem ini juga menjaga stabilitas kinerja pembangkit dan mendukung keamanan jaringan kelistrikan nasional.
Langkah ini selaras dengan target dalam Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) 2020–2024 yang menetapkan kapasitas panas bumi Indonesia mencapai 7.200 MW pada tahun 2025.
Star Energy Geothermal berharap pembaruan sistem ini akan berkontribusi pada penguatan kemandirian energi nasional serta memperkuat kesiapan infrastruktur kelistrikan dalam menghadapi era transisi energi berkelanjutan.
Saat ini, PLTPB Wayang Windu menyumbang 910 MW dari total energi panas bumi yang dihasilkan oleh Star Energy Geothermal.
Unit 3 pembangkit tersebut juga sedang dalam tahap pengembangan.
Indonesia Prioritaskan Panas Bumi sebagai Energi Masa Depan
President Energy Industries Division Asia ABB, Anders Maltesen, menyampaikan bahwa teknologi otomasi berperan penting dalam menjadikan energi terbarukan sebagai beban dasar yang andal dan stabil.
"Kami berkomitmen membantu industri mengoptimalkan operasi dan mempercepat peralihan menuju masa depan rendah karbon," ujarnya.
Survei Asia Pacific Energy Transition Readiness Index 2025 yang dilakukan ABB Energy Industries mengungkapkan bahwa 87 persen perusahaan di Indonesia memperkirakan penggunaan energi terbarukan akan meningkat lebih dari 20 persen dalam lima tahun ke depan.
Tiga sumber energi utama yang menjadi prioritas pengembangan di Indonesia adalah panas bumi, tenaga surya, dan tenaga air.
- Penulis :
- Gerry Eka







