Pantau - PT Pertamina Persero mengerahkan transportasi multimoda untuk mengantarkan bahan bakar minyak ke wilayah Takengon, Aceh Tengah, yang terdampak bencana dan sempat terisolasi akibat longsor.
Salah satu moda transportasi yang digunakan adalah pesawat jenis air tractor sebagai upaya memastikan ketersediaan energi bagi masyarakat terdampak bencana.
Area Manager Communication Relation dan CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut Fahrougi Andriani Sumampouw menyampaikan bahwa pesawat tersebut bukan sekadar membawa logistik, melainkan harapan bagi warga Aceh Tengah yang terisolasi.
Fahrougi Andriani Sumampouw menyatakan, “Pesawat jenis air tractor berhasil mendarat di Bandara Kualanamu, Medan, pada Jumat 19 Desember”.
Setelah tiba di apron bandara, petugas segera memindahkan muatan bahan bakar minyak ke mobil tangki berukuran medium berkapasitas 8.000 liter.
Penggunaan mobil tangki berukuran sedang dipilih agar armada lebih lincah bermanuver melewati sisa longsor dan jalanan sempit dengan akses terbatas.
Distribusi bahan bakar minyak melalui jalur darat dari bandara menuju wilayah tujuan memakan waktu sekitar satu jam.
Fahrougi Andriani Sumampouw menyampaikan, “Saat ini, kondisi jalur dari Bandara Rembele menuju Aceh Tengah relatif aman dan dapat dilalui oleh mobil tangki”.
Truk tangki tersebut mengangkut total 29.500 liter bahan bakar minyak menuju wilayah Takengon.
Sebanyak 13.500 liter bahan bakar minyak dialokasikan langsung ke SPBU untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Sisa 16.000 liter bahan bakar minyak diserahkan kepada posko Badan Nasional Penanggulangan Bencana dan Kodim.
Bahan bakar minyak yang disalurkan ke posko digunakan untuk mengoperasikan alat berat dalam penanganan pascabencana.
Fahrougi Andriani Sumampouw menegaskan komitmen perusahaan untuk terus mencari solusi distribusi energi di tengah keterbatasan kondisi lapangan.
Fahrougi Andriani Sumampouw menyatakan, “Penyaluran BBM menjangkau empat SPBU, yakni dua SPBU di Kabupaten Bener Meriah dan dua SPBU di Takengon. Kami berharap pasokan ini dapat menjaga kebutuhan energi bagi masyarakat”.
Meskipun Jembatan Teupin Mane telah pulih, jalur utama dari Lhokseumawe menuju wilayah terdampak masih terhambat longsor.
Pertamina memastikan tetap melanjutkan penyaluran energi dan tidak menghentikan upaya distribusi ke wilayah terdampak.
Fahrougi Andriani Sumampouw menyampaikan, “Pertamina tidak pernah lelah melayani masyarakat. Kami berharap masyarakat tetap sabar dan mendukung upaya-upaya petugas di lapangan dalam menyalurkan energi dengan berbagai skema alternatif”.
- Penulis :
- Aditya Yohan
- Editor :
- Tria Dianti
