Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Duh! Gara-gara Biaya Kargo Naik, Ongkir Online Shop Jadi Latah

Oleh Nani Suherni
SHARE   :

Duh! Gara-gara Biaya Kargo Naik, Ongkir Online Shop Jadi Latah

Pantau.com - Asosiasi Pengiriman Ekspres Indonesia (Asperindo) mengeluhkan kenaikkan tarif Surat Muatan Udara (SMU) secara bertahap sejak pertengahan tahun lalu yang kemudian berdampak pada kenaikan biaya kargo.

Ketua Asosiasi Pengiriman Ekspres Indonesia (Asperindo), Muhammad Feriadi mengungkapkan total kenaikkan sejak tahun lalu mencapai 300 persen. Ia mengatakan hal ini justru berdampak pada pengguna jasa pengiriman.

"Sekarang ini mungkin kebanyakan perusahan anggota melayani barang-barang yang dijual melalu e-commerce. Jadi yang ada individual seller itu menjual melalui sosial media instagram, Facebook, mereka jual langsung," ujarnya saat ditemui di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta Pusat, Rabu (6/2/2019).

Baca juga: Dari Rp500 Ribu ke Rp1 Juta, Tarif Tol Trans Jawa 'Cekik' Pengusaha

Namun kata dia, tak hanya penjualan melalui media sosial tapi juga tentu market place. Biaya pengiriman pasti akan mengalami peningkatan. 

"Ada juga seller yang menjual produknya melalui market place. Dan dari mana pun atau kemana pun mereka jual produk-produk ini kan harus dikirim. Nah biaya kirimnya ini jadi beban," katanya. 

Ia mengaku telah mengimbau kepada perusahaan anggota asosiasi untuk melakukan pengiriman melalui jalur darat untuk mengurangi biaya.

"Kita juga sudah sampaikan bahwa kita mendorong perusahaan anggota yang selama ini banyak melakukan pengiriman via udara mengalihkan menggunakan jalur darat. Kami juga merekomendasikan kepada perusahaan anggota yang selama ini kirim melalui udara untuk melakukan penyesuaian. Karena kalau tidak dilakukan tentu ini akan memberikan kendala yang berat bagi kita," paparnya.

Baca juga: Bikin Melongo Pengusaha, Kenaikan Tarif Kargo Pesawat Capai 300 Persen

Lebih lanjut terkait rencana mogok pengiriman barang, menurutnya hal ini masih menunggu pertemuan dengan maskapai penerbangan. Ia juga sempat meminta dipertemukan untuk mendapatkan kesepakatan dengan pihak maskapai.

"Ini saya perlu tegaskan dulu bahwa Asperindo dalam hal ini juga harus membantu anggotanya bertahan. Dengan mencari alternatif moda transportasi lain. Jangan gunakan kata-kata demo lah karena konotasi tidak baik," pungkasnya.

Penulis :
Nani Suherni