Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Indonesia Jadi Negara Maju, Bappenas: Tak Ada yang Instan Kecuali Mie

Oleh Nani Suherni
SHARE   :

Indonesia Jadi Negara Maju, Bappenas: Tak Ada yang Instan Kecuali Mie

Pantau.com - Hal-hal yang berbau Korea saat ini banyak digemari khususnya oleh Generasi Milenial. Namun, banyak juga yang belum mengetahui bahwa Indonesia dan Korea Selatan pernah sama-sama menjadi negara termiskin di Asia pada periode yang sama.

"Saya ingin memberikan motivasi supaya Indonesia punya semangat sepeti Korea, 1950an Indonesia Korea termiskin di Asia. Saat itu Indonesia baru selesai konflik dengan Belanda tahun 1949 Korea Selatan baru selesai perang dengan Korea Utara tahun 1953," ujar Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas)/Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN), Bambang Brodjonegoro dalam acara Millennial Indonesia di JI-Expo, Kemayoran, Jakarta, Rabu (3/4/2019).

Baca juga: INDEF Soroti Program Kedua Capres Perjuangkan Minyak Sawit Indonesia

Kendati demikian kata dia, Korea Selatan bisa melompat lebih cepat saat menstabilkan perekonomiannya. Terbukti kata dia, pada tahun 1970a Korsel sudah masuk dalam negara berpendapatan menengah sementara Indonesia masih negara berpendapatan rendah. 

"Kenapa? Karena Korsel fokus pada industri pengolahan, manufaktur, kedua Korea fokus pada teknologi. Jadi Korea sangat serius kembangkan SDM khsusunya di bidang teknologi," ungkapnya.

Kemudian pada tahun 1990an Korea sudah masuk kedalam kategori negara maju, sementara Indonesia baru masuk ke negara berpendapatan menengah.

"Start-nya barengan tapi, kenapa Korea lebih cepat? Selain fokus pada industri dan teknologi dan dorongan menjadi entrepreneur. Itulah yang menandakan kiprah perushaan Korea bukan hanya dikenal di Korea tapi di dunia," paparnya.

Baca juga: Dear Gamer... Mobile Legend hingga PUBG 'Goyang' Neraca Pembayaran RI

Sementara Indonesia masih harus menunggu hingga 2026-2038 dimana diprediksi Indonesia akan menjadi negara maju. Sehingga kata dia, ada beberapa hal yang saat ini harus dilakukan untuk mewujudkan target tersebut.

"Kita harus terima kita terlambat dari Korea, tapi paling tidak semanagta dijaga. Makanya harus fokus pengembangan IPTEK, entrepreneur saja tidak cukup, harus inovatif kreatif. Memang inovasi tidak mudah. Tapi mudah-mudahan bisa diserap oleh Millennial," ungkapnya.

"Memang prosesnya tidak ada yang instan. Jadi di dunia tidak ada yang instan kecuali mie instan, hanya dengan kerja keras dan inovasi kita bisa sampai kesana," pungkasnya.

rn
Penulis :
Nani Suherni