
Pantau.com - Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) mengungkapkan potensi kenaikkan inflasi menjelang Ramadan dan lebaran.
Wakil Direktur INDEF, Eko Listiyanti mengungkapkan pengendalian harga oleh pemerintah dinilai masih tradisional. Selain itu regulasi yang dimiliki saat ini masih sulit diimplementasikan.
"Harga kebutuhan pokok cenderung meningkat jelang puasa dan lebaran. Sementara, Kebijakan kendali harga sejauh ini hanya dilakukan dengan cara tradisional (melalui operasi pasar) dan regulasi-regulasi (Harga Eceran Tertinggi, dll.) yang susah diimplementasikan secara optimal," ujarnya dalam sebuah diskusi, Minggu (28/4/2019).
Baca juga: INDEF Buka-bukaan Pelemahan Daya Beli Jadi Penyebab Rendahnya Inflasi
Untuk mengantisipasi lonjakan harga jelang puasa dan lebaran, setidaknya Tujuh rekomendasi diberikan oleh INDEF. Berikut 'Tujuh Rekomendasi Atasi Potensi Lonjakan Inflasi' yang disampaikan oleh Wakil Direktur INDEF, Eko Listiyanti.
1) Dalam jangka pendek, penanganan lonjakan harga perlu lebih fokus di titik-titik daerah yang selama ini menjadi kontibutor inflasi.
2) Tingginya ketergantungan terhadap Jawa dalam pasokan bahan makanan jadi dan produk manufaktur, mempunyai dampak terhadap rentannya kenaikan inflasi yang tinggi. Sehingga diperlukan perbaikan perdagangan antar daerah dan antar pulau.
3) Pentingnya pasar penyeimbang untuk menjaga ekspektasi positif masyarakat dan menjaga kemungkinan permainan harga oleh pedagang.
Baca juga: 3 Komoditas Langganan yang Sumbang Inflasi Jelang Puasa dan Lebaran
4) Sinergi TPID dengan retailer dan sentra produsen untuk upaya pengendalian harga dan memotong rantai distribusi pangan.
5) Sinergi kebijakan atasi inflasi musiman (lebaran) dengan komunikasi intensif dengan pelaku usaha dan menjaga ekspektasi masyarakat.
6) Memperkuat peran Sistem Informasi Harga Komoditi di seluruh provinsi di Indonesia dan setiap daerah harus memperkuat komoditas unggulannya yang diawasi oleh TPID.
7) Kebijakan pangan harus diimbangi dengan kebijakan lainnya (seperti penguatan daya beli masyarakat dan distribusi yang bagus) untuk menjamin setiap warga negara dapat mengakses pangan.
rn- Penulis :
- Nani Suherni