
Pantau.com - Raksasa e-commerce China telah mengirim file untuk mengajukan daftar di Bursa Efek Hong Kong, portal berita Bloomberg melaporkan pada hari Kamis (13/6/2019).
Namun, Alibaba tidak memberikan komentar atas laporan tersebut. Bursa Hong Kong dan Kliring Terbatas juga menolak mengomentari laporan itu, kata outlet berita The Paper.
Baca juga: China Mulai Merapat ke Pasar Eropa, Jack Ma: Mereka Mulai Khawatir
Langkah ini bertujuan untuk mengumpulkan $ 20 miliar atau kurang lebih Rp286 triliun, yang akan menjadikannya penawaran saham terbesar di Hong Kong sejak 2010, dan itu akan membuat Credit Suisse dan China International Capital Corp Ltd bertanggung jawab atas listing tersebut, kata Bloomberg yang dikutip China Daily.
Baca juga: Wow! Alibaba Jadi Merek China yang Paling Berharga
Aplikasi listing akan secara resmi diserahkan ke Bursa Hong Kong dan Kliring Limited dalam minggu-minggu mendatang.
Raksasa bisnis ini menciptakan sejarah dengan penawaran umum perdana sebesar $ 25 miliar di New York Stock Exchange pada 2014, ketika harga awalnya adalah $ 68 per saham. Pada 12 Juni, harga per saham perusahaan ditutup pada $ 160,04.
Rupanya, e-Commerce terbesar dunia, Amazon juga pernah melakukan hal demikian dengan membuat aset perusahaan menjadi US$ 400 miliar dengan saham yang naik 13 persen pada 2019. Hingga berita ini diturunkan pihak Alibaba belum mengeluarkan pernyataan resmi.
- Penulis :
- Nani Suherni