
Pantau.com - Sudahkah kamu membaca kisah tentang KKN di Desa Penari yang bikin bulu kuduk merinding. Namun, tanpa harus dibumbui makhluk-makhluk astral seperti itu, kuliah kerja nyata itu sudah membuat seram.
Kenapa bisa begitu? Maklum saja, cerita KKN selalu identik dengan kisah horor. Bahkan kalau belum mengalami hal-hal ganjil rasanya belum seperti melakukan KKN. Lantas, tidak heran kalau KKN Desa Penari bisa viral. Sejatinya, cerita horor tak selalu berhubungan dengan kehidupan gaib saja. Karena ada hal lain yang lebih horor dari kisah desa Penari saat KKN. Adalah kesulitan keuangan, terlebih kalau Sobat Pantau tidak mempersiapkan secara matang.
Masih mending Widya atau Nur hanya dikejar-kejar Badarawuhi buat direkrut menjadi penari. Bayangkan saja kalau Widya dan kawan-kawannya tidak mempersiapkan budget yang cukup buat menjalani KKN. Bukan hanya dikejar makhluk halus, nilai KKN tak maksimal bisa terjadi karena masalah keuangan. “Terus harus gimana, dong?” ujar Nur dengan wajah tegangnya.
“Pastinya harus selalu berdoa, berperilaku sopan, dan persiapkan kondisi-kondisi berikut ini,” tutur Pak Prabu dengan raut wajah berwibawa.
So, kendala apa saja yang lebih seram saat menjalani KKN? Tentunya masalah keuangan, hal ini harus diperhatikan ya gengs, ada apa aja?
1. Iuran KKN
Ilustrasi biaya pendidikan. (Foto: Finademy)
Untuk menjalankan Kuliah Kerja Nyata pastinya butuh dana yang tidak sedikit. Dana yang dibutuhkan lebih besar daripada kebutuhan sehari-hari di kampus. Karena itu, mahasiswa atau mahasiswi diharuskan tinggal di sebuah lokasi yang belum kita kenal sebelumnya.
Bayangkan, jika harus melakukan KKN selama sebulan. Untuk makan sebulan, kita bisa menghabiskan ratusan ribu. Itu belum termasuk biaya program kerja di sana.
Baca juga: 5 Jurusan Kuliah Paling Santai, Ada yang Sambil Berwisata
2. Akses ATM Susah
Mesin ATM. (Foto: Uang Indonesia)
Kehidupan di kota begitu berbeda dengan di desa. Biasanya prinsip hidup cashless sudah menjadi hal yang biasa. Namun, saat KKN terlebih di pelosok, akan menjadi kesulitan tersendiri mencari lokasi ATM.
Akses ATM susah ini menjadi problematika, karena harus meminjam motor warga. Belum lagi kalau meminjam harus mengisi bensin. Kalau jarak dari desa ke kota cukup jauh maka bisa saja uang bensinnya mencapai puluhan ribu.
3. Menu Makanan yang Dihidangkan
menu makanan cepat saji. (Foto: BBC)
Karena lokasinya jauh dari perkotaan, jangan harap kamu bisa memesan makanan via Go-Food atau Grab. Belum tentu koneksi sinyal bisa bagus seperti di kota.
Mau tidak mau kamu harus menyantap makanan yang disiapkan di lokasi KKN. Lantas, jika makanannya tidak cocok, bisa saja terkena diare. Kemudian berobat ke dokter bisa menghabiskan biaya hingga puluhan ribu hingga ratusan ribu.
Baca juga: Tak Mampu Biayai Kuliah, Bapak Ini Menangis dan Ajak Pulang Anaknya
4. Pinjam Uang Teman
Ilustrasi pinjam uang teman. (Foto: Istimewa)
Hal ini biasa terjadi saat KKN. Teman kita bisa saja lupa mengambil uang di ATM atau tidak bawa uang cash. Praktis harus meminjam ke seorang teman.
Kalau tidak dibantu, tentu saja merasa tidak enak, kita bisa dicap tidak solid. Sebaiknya jika memberi pinjaman hanya beberapa ribu saja, jangan sampai ratusan ribu. Nantinya yang ada malah pusing sendiri. KKN belum rampung, duit lo dah habis, bokek dah!
5. Kondisi Geografis
ilustrasi jalan setapak di hutan. (Foto: Istimewa)
Namanya lokasi baru yang belum pernah dijamah, tentu tubuh membutuhkan penyesuaian. Tidak jarang karena masalah kondisi geografis kamu jadi mudah terserang penyakit. Belum lagi kalau target laporan program kerja harus segera diselesaikan.
Dengan kondisi tubuh tidak memungkinkan, kamu bisa semakin drop. Bukannya bikin laporan, justru malah memberatkan teman-teman yang lain. Karena itu, ada baiknya cek kesehatan sebelum menjalani KKN ya gengs.
- Penulis :
- Kontributor RZS
