
Pantau.com - Bank Indonesia (BI) mencatat aliran modal asing masuk ke dalam negeri (capital inflow) mencapai Rp224,2 triliun sepanjang tahun 2019. Dana asing tersebut masuk ke Indonesia melalui surat utang (obligasi) dan portofolio saham.Secara rinci, dana itu masuk lewat dari Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp168,6 triliun, portofolio saham sebesar Rp50 triliun, obligasi korporasi sebesar Rp3 triliun, serta ke Sertifikat Bank Indonesia (SBI) sebesar Rp2,6 triliun."Ini Alhamdulillah kita tutup tahun 2019 dengan capaian suatu stabilitas eksternal yang terjaga dengan aliran modal asing masuk yang cukup besar," ujar Gubernur BI Perry Warjiyo di Kompleks Kantor Pusat BI, Jakarta, Jumat (3/1/2020).
Baca juga: Bank Indonesia Terima Penukaran Uang Rusak Akibat Banjir
Dengan derasnya aliran modal asing yang masuk, Perry memastikan kinerja cadangan devisa (cadev) akan meningkat di akhir tahun dari realisasi di November 2019 yang sebesar USD126,6 miliar. Hal ini juga mengindikasikan Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) di kuartal IV-2019 akan mengalami surplus.Perry juga melihat masuknya aliran modal asing turut berpengaruh pada kestabilan nilai tukar Rupiah di sepanjang tahun 2019. Rupiah terapresisasi sebesar 2,68% pada tahun lalu, bahkan ditutup Rp13.880 per USD.
Baca juga: BI Tahan Suku Bunga Acuan 5 Persen, Rupiah Menguat
"Kalau di Asia tentu saja (nilai kurs Rupiah) di bawah Thailand, tapi hampir sama dengan Filipina," imbuhnya.Menurutnya, kepercayaan pasar juga terjaga lantaran premi risiko Indonesia rendah. Hal tersebut tercermin dalam credit default swap (CDS) di pasar spot sebesar yaitu 60,6 basis poin. "Credit default swap itu sangat rendah dan juga terendah di dalam 5 tahun terakhir itu yang saya sampaikan," tukasnya.
- Penulis :
- Tatang Adhiwidharta